jpnn.com - JAKARTA - Laju penjualan roda dua pada 2014 diprediksi tak jauh beda dibandingkan tahun lalu. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan penjualan sepeda motor tahun ini sama dengan 2013 sebanyak 7,7 juta unit.
"Sejumlah lembaga keuangan memperkirakan pada kuartal pertama 2014 perekonomian akan berat. Sebab, Bank Indonesia (BI) akan mengontrol lebih ketat kondisi uang beredar pada masa pemilu," ujar Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala, Minggu (12/1).
BACA JUGA: Indeks Berpotensi Lanjutkan Penguatan
Sigit mengatakan, perlambatan ekonomi pada akhir 2013 diperkirakan masih berlanjut 2014. Hal ini membuat APM (agen pemegang merek) yang berada di bawah bendera AISI tidak berani mematok target ambisius. "Kita harus realistis terhadap situasi ekonomi sekarang," ungkapnya.
Menurut dia, target penjualan tetap merupakan hal yang wajar di tengah kondisi ekonomi dan situasi politik yang tidak stabil. "Kondisi ekonomi yang melemah seperti naiknya BI rate (suku bunga acuan) dan pelemahan nilai tukar rupiah sangat mempengaruhi daya beli konsumen di pasar domestik," sebutnya.
BACA JUGA: Sriwijaya Air Buka Rute Surabaya-Ternate
Sigit menilai, inflasi yang terkerek naik juga sangat mempengaruhi rendahnya daya beli. Hal ini tentu berdampak besar pada penjualan sepeda motor. "Meskipun sepeda motor itu barang yang sangat diperlukan, namun turunnya daya beli akan sangat berpengaruh," tambahnya.
Di sisi lain, sambung dia, masih ada harapan positif yang bisa mendongkrak penjualan sepeda motor di beberapa daerah. "Yaitu membaiknya harga komoditas akan sangat mendukung ekonomi masyarakat di daerah untuk membeli sepeda motor," lanjutnya.
BACA JUGA: Modal Rp304 Miliar, Bakrie Kantongi Sebagian Saham Path
Penjualan sepeda motor selama 2013 mencapai 7,77 juta unit atau naik 8,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya 7,14 juta unit. "Hasil itu di luar dugaan karena kami sempat memprediksi pasar akan turun atau stagnan." ungkapnya.
Fenomena yang terjadi saat ini penjualan motor sport terus meningkat. Dia menilai hal itu karena membaiknya pendapatan masyarakat kelas menengah di Indonesia yang membuat konsumen cenderung membeli sepeda motor sport untuk kepuasan. "Ini bukan lagi soal alat transportasi, tapi sudah prestise," jelasnya. (wir/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mitsubishi Semakin Pede
Redaktur : Tim Redaksi