Penjualan Produk MLM Dongkrak Pemasukan Negara Rp14,7 Triliun

Senin, 16 November 2020 – 14:41 WIB
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, sektor usaha Multi Level Marketing (MLM) memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19.

Hasil survei Kementerian Perdagangan  menunjukkan bahwa MLM berguna sebagai sarana usaha bagi para pelajar dan mahasiswa.

BACA JUGA: Begini Prediksi Perekonomian Indonesia pada 2021, Ada Pencerahan setelah Resesi

Namun hasil survei juga menunjukkan adanya sejumlah kendala yang dihadapi dalam menjalankan usaha penjualan langsung.

“Sektor usaha penjualan langsung memberikan kontribusi yang berarti terhadap perekonomian nasional," kata Agus Suparmanto, dalam keterangan tertulis, Senin (16/11).

BACA JUGA: Ini Jurus APLI Mencegah Maraknya Investasi Ilegal

Berdasarkan laporan kegiatan tahunan dari 147 perusahaan di 2019, perusahaan penjualan langsung Indonesia berhasil mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp14,7 triliun dengan melibatkan 5,3 juta mitra usaha.

Selain memberikan manfaat ekonomi bagi para mitra usaha, sektor penjualan langsung juga turut berkontribusi menjaga keberlangsungan usaha produsen dalam negeri. Sebanyak 51,86 persen jenis produk yang dijual merupakan produk dalam negeri.

BACA JUGA: Jalin Sinergi Pembiayaan Ekspor UKM, Kemendag MoU dengan LPEI

Menurut Agus Suparmanto, pada kenyataannya, MLM memberikan manfaat ekonomi bagi para mitra usaha, sektor penjualan langsung juga turut berkontribusi menjaga keberlangsungan usaha produsen dalam negeri.

"Untuk itu, Kementerian Perdagangan berkomitmen mendukung sektor usaha ini agar perekonomian terus berjalan dan kembali pulih akibat dampak COVID-19," tuturnya.

Ketua Umum APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) Kany Soemantoro membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, di masa pendemi ini mitra usaha MLM melakukan penjualan produk yang fantastis sehingga mampu mendongkrak pendapatan negara.

“Masyarakat saat ini membutuhkan imun yang kuat, sehingga omzet penjualan suplemen makanan (health food ) dan vitamin laku keras. Seperti produk propolis, vitamin C dan vitamin lainnya, termasuk air minum Ph tinggi yang luar biasa penjualannya,” ungkap Kany Soemantoro.

Kany Soemantoro selalu menegaskan kepada anggotanya untuk mendukung pemerintah, terutama  dimasa pandemi ini.

“Masyarakat sangat membutuhkan imunitas tubuh yang kuat dalam menghadapi pandemi ini sehingga diharapkan kepada anggota asosiasi untuk menjual produk kesehatan secara promo karena daya beli masyarakat saat ini sangat terbatas. Dengan cara itu roda perekonomian akan tetap berputar,” paparnya.(jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler