Penjualan Properti Diyakini Bakal Meningkat Usai Pemilu

Rabu, 27 Maret 2019 – 23:52 WIB
Pembangunan perumahan di Kota Batam, Kepulauan Riau. Foto: batampos.co.id / dalil harahap

jpnn.com, BATAM - Pasar penjualan properti di Batam, Kepulauan Riau, agak melambat memasuki penyelenggaraan pemilihan umum Presiden (pilpres) pada April mendatang.

Sempat melonjak pada akhir 2018 hingga awal 2019, tapi sekarang banyak pemilik modal atau pebisnis menunda berinvestasi di properti karena menunggu hasil dari pilpres, makanya diyakini penjualan properti akan meningkat usai pemilu.

BACA JUGA: Target Pelatih Persib dalam TC di Batam

"Situasi perekonomian mulai membaik. Tapi banyak yang masih menunggu hasil pilpres. Kira-kira itulah penyebabnya, maka banyak pebisnis yang simpan cash dulu sambil melihat siapa yang terpilih nanti dan seperti apa kinerja kedepannya," kata Principal Promax Batam City, Pandu Dinata Pramono, Selasa (26/3).

Menurut Pandu, pebisnis baru bisa merencanakan investasinya setelah tahu apa langkah-langkah kebijakan dari pemimpin baru yang dibutuhkan dalam menggairahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia." Setelah tahu, pebisnis baru bisa berencana, apakah taruh modal di aset ataukah di bisnis," paparnya.

BACA JUGA: Hutan Lindung Duriangkang Dibakar, Pelaku Diduga Pembalak Liar

Di sisi lainnya, pemerintah pusat belum memiliki aturan baku tentang nasib Badan Pengusahaan (BP) Batam. Wacana penerapan Walikota Batam sebagai ex-officio Kepala BP Batam belum menunjukkan tanda-tanda rampung hingga saat ini, padahal tenggat waktunya tinggal sebulan lagi.

"Di BP Batam juga belum jelas statusnya. Sehingga banyak pengerjaan jalan jadi terhenti, contoh jalan yang mau ke Nuvasa Bay di Nongsa itu. Kita belum tahu nanti kebijakan pemerintah baru nanti seperti apa. Ini yang membuat pebisnis dan pemilik modal masih menunggu dan melihat hasil pilpres dan keputusan pemerintah pusat," paparnya.

BACA JUGA: Dibuka Lowongan PPK, Bukan PPPK

Senada dengan Pandu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Batam, Achyar Arfan mengatakan bahwa pengembang properti juga menunggu hasil pilpres sebelum menentukan arah perencanaan pembangunan properti.

Sedangkan untuk rumah yang diminati, sekarang banyak masyarakat Batam yang jatuh cinta dengan rumah yang mendapat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) karena harganya yang terjangkau daya beli.

"Di 2017 sekitar 400-an rumah, tapi di tahun 2018 meningkat jadi 1.100-an rumah," imbuhnya.

Tapi, dia mengungkapkan bahwa pengembang masih meyakini bahwa pasar properti akan kembali membaik. Makanya REI kembali menggelar pameran properti REI Expo dengan berbagai macam promo menarik bagi masyarakat agar tertarik berinvestasi di properti.(leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPDB 2019: Masuk SD Usia Minimal 6 Tahun 8 Bulan, Sistem Zonasi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler