jpnn.com, BATAM - Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah hutan Dam Duriangkang dan sejumlah titik hutan lindung lainnya di Batam, Kepulauan Riau, semakin meluas.
Pembakaran hutan ini diduga dilakukan para pembalak liar untuk membuka kebun secara ilegal.
BACA JUGA: Dibuka Lowongan PPK, Bukan PPPK
“Siapa yang buka kebun di sana berarti dia pelaku pembakaran hutan di sana," kata Kasi Hutan dan Patroli Direktorat Pengamanan (Ditpam) Badan Pengusahaan (BP) Batam Willem Sumanto seperti dilansir Batam Pos hari ini.
Willem memaparkan Ditpam sering bekerja sama dengan pengendali kebakaran hutan atau biasa disebut Manggala Agni, polisi dan pemadam kebakaran (damkar).
BACA JUGA: PPDB 2019: Masuk SD Usia Minimal 6 Tahun 8 Bulan, Sistem Zonasi
Ditpam mengaku tak bisa menindak pembalak liar tersebut sehingga tidak pernah ada efek jera.
Pembalakan liar terus terulang lagi hingga merusak kawasan hutan lindung berpuluh-puluh hektar. Ditpam terus kucing-kucingan dengan pembalak liar tersebut karena lokasi pembakaran selalu berpindah-pindah.
BACA JUGA: Ternyata Marlin Sinambela Otak Pembunuhan terhadap Roni Hasibuan
"Di Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), banyak yang buka kebun tanam ubi dan pisang. Kita berupaya agar masyarakat jangan melakukan itu. Karena sekarang ini kondisi cuaca lagi panas," ujarnya.
Kawasan hutan lindung di sekitar Dam Duriangkang memiliki fungsi sebagai daerah tangkapan air (DTA) bagi waduk utama di Batam tersebut. "Cuaca lagi panas sehingga titik api gampang terjadi. Selain itu, DTA dibakar maka debit air akan turun. Ini jadi ancaman kalau mereka buat kebun terus," tutur Willem.
Selain pembakaran hutan, banyak juga kegiatan penambangan pasir ilegal. Sebelumnya, Ditpam sudah banyak mengamankan truk angkut, gerobak pasir dan sekop. Di lokasi penambangan pasir tersebut, banyak dijumpai lubang hasil galian dengan diameter hingga 50 meter.
Di media sosial seperti Facebook sudah ramai membahas mengenai pembakaran hutan di Duriangkang. Akun Facebook milik salah seorang anggota komunitas sepeda Batam, Hery Rachmanu Suryo memposting lokasi kebakaran hutan yang sering menjadi jalur komunitas sepeda dari udara.
"Nasib hutan Duriangkang Bike Park Batam menyedihkan. Tangan siapa yang tega ini. Buka lahan, beginikah caranya," ujarnya dalam beberapa postingannya di Facebook.
Sedangkan Humas ATB Batam, Iksa Widjanarko mengatakan pembakaran hutan itu tampaknya disengaja. "Hal yang dikhawatirkan dengan rusaknya daerah tangkapan air, maka ketika air hujan masuk ke dam, yang dibawa adalah tanah. Imbasnya akan terjadi pendangkalan," paparnya.
Dia menyarankan agar pemerintah segera bertindak karena kenakalan pembalak liar akan berpengaruh kepada kualitas dan kuantitas air di Waduk Duriangkang yang merupakan waduk utama di Batam dengan kapasitas mengalirkan 3000 liter air per detik.(leo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penghuni Rusunawa Batamec Kekurangan Air Bersih
Redaktur & Reporter : Budi