jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Hanura di DPR Dadang Rusdiana menilai pemutaran film G30S/PKI sangat bagus. Pasalnya, itu bukti kecintaan terhadap film nasional Indonesia.
Dia menjelaskan, film itu merupakan media pendidikan dan memberikan pencerahan pada masyarakat.
BACA JUGA: Film G30S PKI Bukan Urusan Mendagri
“Termasuk film-film bergenre sejarah tentunya bermanfaat bagi masyarakat agar semua tahu apa yang pernah terjadi,” kata Dadang, Rabu (20/9).
Karena itu, Dadang menilai sah-sah saja nobar film G30S/PKI yang digelar TNI dengan masyarakat. Menurut dia, hal itu ditujukan supaya masyarakat tidak lupa sejarah.
BACA JUGA: Ingat, Film G 30 S/PKI Terlalu Sadis sebagai Tontonan Anak
“Termasuk terhadap peristiwa pengkhianatan yang dilakukan PKI,” tegas anak buah Oesman Sapta Odang di Partai Hanura itu.
Dadang menuturkan, jika ada yang mengkritisi film tersebut adalah propaganda atau tafsir sepihak orde baru terhadap peristiwa G30S/PKI, itu tidak menjadi masalah.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Kalah Cepat dengan Panglima TNI
“Kalau ada pihak lain yang punya versi yang berbeda buat saja film serupa dari sisi tafsir yang lain, kan mudah,” kata anggota Komisi X DPR ini.
Jadi, dia berujar, dalam demokrasi perbedaan pendapat itu biasa dan harus saling menghargai. Dadang melihat perbedaan pandangan yang ditunjukkan dengan ekspresi budaya seperti film itu lebih menarik, kreatif dan dewasa.
“Biarlah nanti rakyat yang menilai,” tegasnya.
Karena itu, Dadang menegaskan, jika TNI menggelar acara nobar film pengkhianatan G30S/PKI karya Sutradara Arifin C Noer yang didasarkan pada sejarah versi Orde Baru, dan esok lusa ada lagi film dengan judul yang sama dari sisi yang berbeda tidak boleh jadi ramai.
“Itu demokrasi yang benar,” tuntasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti Ini Respons Panglima Tentang Pemutaran Film G30S PKI
Redaktur & Reporter : Boy