Penting Diketahui Calon Jamaah Haji, Suhu di Makkah 50 Derajat Celsius

Kamis, 04 Juni 2015 – 07:25 WIB
Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Kabar ini penting diketahui para calon jamaah haji. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan peringatan dini menjelang pemberangkatan haji 2015.

Peringatan itu terkait dengan gelombang udara panas yang melanda Arab Saudi, khususnya Makkah, selama pelaksanaan ibadah haji nanti. Jamaah diimbau memperbanyak minum air untuk mencegah dehidrasi.

BACA JUGA: Ini Aturan Jam Kerja PNS, Anggota Polri dan TNI selama Ramadan

Staf ahli Kemenkes Choirul Nasution menuturkan, saat musim haji nanti, suhu di Makkah bisa mencapai 50 derajat Celsius.

’’Harus ada antisipasi khusus dari para jamaah haji. Termasuk bagi petugas haji,’’ katanya saat pembukaan pembekalan petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (3/6).

BACA JUGA: Lucu, Seperti Ini Canda Pak Hakim Hadapi Fuad Amin

Pembekalan tersebut diikuti 806 petugas PPIH, 306 di antaranya petugas bidang kesehatan. Pembekalan dijadwalkan berlangsung selama sepuluh hari.

Choirul menjelaskan, tingginya suhu udara di Arab Saudi pada musim haji nanti dibarengi dengan kelembapan yang tinggi. Dampaknya, jamaah tidak terlalu merasa kepanasan. Tetapi, tanpa disadari banyak keringat yang keluar dari tubuh. Kondisi tersebut bisa membuat jamaah rentan mengalami dehidrasi.

BACA JUGA: Mantan Model Ini Minta Pelaku Kejahatan Seksual Pada Anak Dihukum Mati

Kondisi seperti itu sejatinya sudah dialami jamaah pada musim haji 2014. Kemenkes mengimbau jamaah untuk selalu menenteng air minum saat beraktivitas di luar pemondokan/hotel. Selain untuk minum, air bisa digunakan untuk mengusap wajah dengan kain basah.

Choirul menekankan agar PPIH memperhatikan potensi dehidrasi. Khususnya jika mendapat tugas mengawasi jamaah yang masuk kategori usia tua atau berisiko tinggi (resti) karena penyakit kronis tertentu. Jamaah harus mendapat pengawalan ekstra. Sebab, dehidrasi berpotensi memperburuk penyakit yang sudah diderita.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menuturkan, pemerintah sudah mengantisipasi gelombang udara panas sejak persiapan pemberangkatan. Di antaranya, calon jamaah haji resti menjalani treatment khusus hingga menjelang keberangkatan. Tujuannya, jika sudah berada di Saudi, mereka bisa lebih siap.

Lukman juga menjelaskan tentang sejumlah pembaruan teknis pelayanan haji di Arab Saudi. Di antaranya, untuk rombongan gelombang pertama yang mendarat di Madinah. Pada tahun-tahun sebelumnya, ada sejumlah rombongan gelombang pertama yang mendarat di Jeddah. Dengan begitu, mereka harus mengeluarkan tenaga untuk perjalanan darat dari Jeddah menuju Madinah.

Pembaruan berikutnya adalah urusan katering. Selama ini katering hanya diberikan saat jamaah berada di Madinah dan Armina (Arafah, Mina, dan Muzdalifah). Tetapi, mulai tahun ini jamaah haji juga mendapat makan selama berada di Makkah. Konsumsi itu disiapkan di hotel masing-masing. ’’Hotelnya minimal setara dengan bintang tiga,’’ ungkapnya. (wan/c7/nw)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dulu Berdalih Uang Suap itu Rezeki Tuhan, Kini Bawa-bawa Tradisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler