Penting! Saatnya Indonesia Menggelorakan Moralitas Bangsa

Kamis, 08 Desember 2016 – 17:34 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengungkapkan sudah saatnya Indonesia menggelorakan kecintaan kepada bangsa dan negara.

Dia menyebutkan salah satu cara untuk mencapai tujuan itu dengan mementingkan moralitas atau akhlak sebagai individu dan sebagai manusia yang bermasyarakat.

BACA JUGA: Eks Anggota DPR Disangka Sebar Hate Speech untuk Dukung Makar

“Moralitas bangsa rujukannya adalah Pancasila sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, jika rujukannya pada UUD, maka moralitas adalah pijakan dasar bernegara," kata Hidayat saat menjadi pembicara dalam diskusi ‘Refleksi Kebangsaan’ di ruang Fraksi PKS DPR, Jakarta, Kamis (8/12).

Dikatakan Hidayat bahwa moralitas bukan hanya bersifat individual, tapi sangat terkait dengan lingkungannya, dengan manusia lainnya, terkait dengan umat beragama lain dan juga bahkan terkait dengan alam.

BACA JUGA: Latihan Gulkonsis Agar Aparat Sigap Hadapi Ancaman Terorisme

Diutarakan Hidayat, Indonesia  adalah keberagaman, Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Dengan begitu hebatnya keberagaman di negeri ini maka akhlak, moralitas bangsa penting sekali untuk selalu disegarkan dengan berbagai cara dan bentuk yang baik.

Dalam kesempatan itu, Hidayat juga mengingatkan pentingnya, bermanfaatnya dan berbahayanya sosial media. 

BACA JUGA: Polri Kerahkan 500 Brimob Bantu Penanganan Gempa Bumi di Aceh

Di tengah begitu banyak informasi, ditengah begitu banyak teori di era sosial media yang begitu dahsyat ini, kadang semua pribadi disibukkan dengan informasi yang serba instan dan dangkal, tapi terus menerus membanjir dalam ruang hidup sehari-hari.

Membanjirnya informasi instan secara terus menerus itu, lanjut Hidayat, hampir membuat  tidak ada lagi pendalaman kehidupan untuk merefleksikan tentang akhlak.

“Dalam kaitannya dengan perpolitikan Indonesia, peran parpol sangatlah penting memberikan pendidikan politik kepada rakyat yang mencerahkan bangsa dan beretika atau berrmoral.” 

“Hal tersebut sangat diharapkan terjadi dengan tujuan menghilangkan dikotomi antara keberagamaaan dengan kebangsaan. Parpol PKS sudah memulai itu, dan saya melihat parpol lainnya juga sudah mulai melakukan itu,” tandasnya.

Diskusi Refleksi Kebangsaan ini sendiri berlangsung selama satu hari dengan menghadirkan beberapa pembicara yang sangat kapabel seperti Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid,  pengamat politik dari LIPI Prof, Siti Zuhro, Pengamat politik Yudi Latief serta penulis dan pengamat politik Irfan Hidayatullah.  

Acara tersebut juga dihadiri Presiden PKS HM. Sohibul Iman dan Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini.(fat/adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Unggah Status Berbau SARA di Facebook, Hatta Taliwang Dijerat Pasal ITE


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler