Pentingnya Asupan Mikronutrien Sejak Persiapan Kehamilan, Ini Dampaknya Jika Tak Terpenuhi

Rabu, 11 Oktober 2023 – 00:35 WIB
Pentingnya Asupan Mikronutrien Sejak Persiapan Kehamilan, Ini Dampaknya Jika Tak Terpenuhi. Foto: Tim Bayer

jpnn.com, JAKARTA - Berdasarkan penelitian FKUI yang dilakukan pada 143 ibu hamil di Jakarta usia 17-39 tahun, lebih dari 50 persen ibu hamil mengalami defisiensi mikronutrien.

Adapun mikronutrien yang dimaksud, yakni asam folat, vitamin D3, zat besi, serta vitamin dan mineral lainnya. 

BACA JUGA: Kehamilan Ektopik Picu Andrea Dian jadi Rajin Olahraga

Faktanya, ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan mikronutrien yang cukup agar kandungannya terjaga.

Asam folat berfungsi membantu melindungi bayi yang belum lahir dari cacat lahir Anemia juga menjadi hal penting untuk diperhatikan. 

BACA JUGA: Selamat, Dinda Hauw Umumkan Kehamilan Anak Kedua, Sudah Berapa Bulan?

Di Indonesia, hampir setengah dari ibu hamil mengalami anemia defisiensi besi. 

Apabila kebutuhan zat besi selama kehamilan tidak terpenuhi bisa menyebabkan komplikasi pada ibu seperti anemia, preeklamsia, persalinan preterm, dan pendarahan pasca salin. 

BACA JUGA: Sensitif Beri Edukasi Pernikahan dan Kehamilan Sehat Lewat Instalasi Seni

Kekurangan vitamin D3 dapat meningkatkan risiko pre-eklamsia, diabetes gestasional, dan berat badan lahir rendah (BBLR).

Dokter Kandungan sekaligus Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, Beeleonie mengatakan asupan zat gizi mikro saat persiapan kehamilan terbilang krusial.

Sebab, zat gizi tersebut bisa mengoptimalkan perkembangan bayi dalam jangka pendek maupun panjang.

"Kurangnya asupan zat gizi mikro pada ibu hamil, seperti kekurangan asam folat pada ibu hamil, dapat berdampak panjang bagi perkembangan janin. Sementara itu, kekurangan zat besi, kalsium, vitamin B12, vitamin D3 dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan," kata Dokter Beeleonie kepada awak media.

Dokter Beeleonie menjelaskan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut, bisa dengan mengonsumsi suplemen multivitamin dan mineral yang mengandung asam folat.

Kandungan zat tersebut dapat meningkatkan peluang kehamilan sebesar 70 persen pada perempuan yang sedang berusaha hamil. 

"Suplementasi sebaiknya dimulai sejak 3 bulan sebelum kehamilan," imbuhnya.

Perempuan setidaknya membutuhkan asam folat sebanyak 400-800 mikogram setiap hari.

Namun, tidak semua individu dapat mengaktifkan asam folat yang dikonsumsinya.

Oleh karena itu, bentuk asam folat aktif seperti Metafolin yang dapat langsung diserap tubuh penting untuk ada dalam formula suplemen multivitamin dan mineral.

Menyusul hal ini, Bayer pun meluncurkan produk Elevit, multivitamin dan mineral kehamilan untuk mencegah dan memperbaiki defisiensi vitamin dan mineral sejak persiapan kehamilan, masa hamil, dan menyusui.

Bayer mengajak perempuan Indonesia untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan mengonsumsi suplemen vitamin-mineral kehamilan.

Country Division Head Consumer Health, Lydia Tjahaja mengatakan pihaknya berkomitmen meningkatkan pengetahuan perempuan Indonesia mempersiapkan kehamilan yang sehat melalui edukasi berkelanjutan.

"Bekerja sama dengan mitra seperti Hello Sehat untuk menyampaikan informasi yang benar terkait suplementasi untuk persiapan kehamilan dan masa hamil," tutur Lydia Tjahaja. (mcr31/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Kehamilan, Bagaimana Hukum Ejakulasi di Luar Rahim?


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler