jpnn.com, PANGKAL PINANG - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria mengungkapkan pentingnya dukungan desa dalam optimalisasi program makan bergizi gratis.
Dia menyampaikan hal itu saat melakukan peninjauan sekaligus penyerahan simbolis makan siang gratis di SDN 10 Pangkalan Baru di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Rabu (11/12).
BACA JUGA: Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
"Kami harapkan seluruh desa dapat mengambil bagian penting, dalam program tersebut dengan mempersiapkan dan menyuplai semua kebutuhan program makan gratis," kata Riza.
Riza mengatakan untuk bahan baku program tersebut diharapkan, tanpa harus membeli dari Provinsi, bahkan dari kabupaten atau kecamatan lainnya.
BACA JUGA: Mendes Yandri Optimistis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Program Makan Bergizi Gratis
Oleh karena itu, peran desa diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama harus bisa mempersiapkan semua kebutuhannya, guna dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Denga kondisi itu pada akhirnya akan dapat mensejahterakan seluruh masyarakat Provinsi Bangka Belitung," tutur Riza.
BACA JUGA: Siswa SD Ambil Makanan Bergizi Gratis Untuk Ibu, Bambang Haryo Beri Pesan Menyentuh
Masyarakat Indonesia itu tidak kurang dari 73 persen penduduk Indonesia ada di desa. Artinya, penerima manfaat program makan gizi gratis paling banyak ada di desa.
Menurut Riza, melalui program tersebut diharapkan mampu mendorong perekonomian masyarakat dapat lebih baik.
"Penting bagi desa dapat menjalani program ini dengan sebaik-baiknya yang pada akhirnya, dapat meningkatkan kesehatan nutrisi kesehatan, bahkan dapat meningkatkan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat," katanya
Sementara itu, Penjabat Gubernur Babel, Sugito mengajak untuk berkolaborasi guna mewujudkan provinsi kepulauan bangka belitung yang lebih baik dan setara di tingkat nasional.
"Semoga upaya kita bersama ini senantiasa membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Bangka Belitung," kata Sugito. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh