Pentingnya Integrated Farming untuk Maksimalkan Keuntungan Agrobisnis

Sabtu, 22 Januari 2022 – 10:56 WIB
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi pada acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan pertanian yang maju mandiri dan modern harus dilengkapi dengan peningkatan produksi dan produktivitas, pertanian rendah biaya, mekanisasi dan research dan ekspansi pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan jika tahun 2022, inovasi dan teknologi menjadi kunci pembangunan pertanian di Indonesia.

BACA JUGA: Cetak Ribuan Wirausaha Pertanian Milenial Lewat Program PWMP

"Sistem dan alat pertanian modern berbasis teknologi akan menjadi salah satu penentu tercapainya target produksi pangan di masa mendatang," katanya.

Pertanian tidak mungkin tanpa teknologi, tanpa inovasi. Pertanian harus bisa beradaptasi agar mampu mencapai target yang ada.

BACA JUGA: Imbauan Buat Warga Surabaya, Komplotan W dan Z Masih Berkeliaran, Waspada!

"Ke depan perubahan iklim juga menjadi sebuah tantangan dan kita tidak bisa menjawab tantangan ini tanpa teknologi," ujar Mentan SYL.

Cara-cara baru seperti penggunaan mekanisasi pertanian, traktor tanpa awak, drone, robot tanam padi, dan teknologi digital lain berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Thing (IoT), akan menjadi arah kebijakan pembangunan pertanian.

BACA JUGA: Simak Kalimat Permintaan Maaf Dokter yang Menyuntikkan Vaksin Kosong kepada Siswa

“Segera dorong sektor ini agar mampu bersaing hingga memenangkan persaingan di kancah global,” tegas mentan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi pada acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 02, Jumat (14/1), dari Ruang AOR BPPSDMP, mengatakan Integrated farming merupakan integrasi beberapa komoditas di dalam beberapa komoditas pertanian.

Menurutnya, Integrated farming ditujukan untuk memaksimalkan keuntungan agrobisnis dan optimalisasi lahan.

Karena integrated farming akan memelihara siklus yang bisa dimanfaatkan dari masing-masing komoditas sehingga terciptanya zero waste.

“Konsep ini harus dipahami dan diimplementasikan oleh seluruh penyuluh pertanian,” ujar Dedi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Ali Jamil mengapresiasi semua pihak hingga level daerah yang telah bersedia mendukung pelaksanaan kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP).

"Jika dilihat dari pagu anggaran Ditjen PSP di tahun 2022, aspek prasarana dan sarana pertanian masih menjadi prioritas dan aspek strategis dalam pembangunan pertanian ke depan," ujarnya.

Jamil menambahkan jika proporsi besaran anggaran yang dialokasikan kepada Ditjen PSP menunjukan bahwa program penyediaan dan pengembangkan prasarana dan sarana pertanian masih menjadi prioritas utama pembangunan pertanian nasional ke depan. Di antaranya meliputi Perlindungan Lahan Pertanian LP2B, Data Lahan, Optimalisasi Lahan melalui kegiatan optimalisasi lahan dan Food Estate.

Sekretaris Direktorat Jenderal PSP Gunawan mengatakan jika basis pelaksanaan kegiatan Ditjen PSP yaitu padat karya.

Kegiatan dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok tani atau penerima manfaat dengan pola Padat Karya (cash for work) yang melibatkan semaksimal mungkin anggota kelompok sebagai tenaga kerja.

Semua itu dilaksanakan dengan mengerahkan tenaga kerja di perdesaan dengan bertujuan memberikan kesempatan kerja dan menambah penghasilan.

"Selanjutnya peningkatkan kinerja pembangunan pertanian melalui penguatan infrastruktur pertanian sekaligus memberdayakan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat di perdesaan," ujarnya.

Narasumber lainnya Direktur Pembiayaan Indah Megawati, mengatakan bahwa aspek prasarana dan sarana pertanian mendukung pencapaian produksi komoditas pertanian 2022. Diantaranya melalui program peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan.

"Untuk tahun 2022 KUR ditargetkan sebesar 80 Triliun. Diharapkan kepada teman-teman dinas daerah segera mengajukan CPCLnya. Sehingga tidak terjadi lagi pada tahun 2021 perbankan tidak bisa mengakses karena keterlambatan data," terangnya. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler