Jeannie Christie hanya memiliki dua cermin di rumahnya, dua-duanya kini tak pernah ia lirik.
Perempuan Cairns berusia 50 tahun ini benci melihat dirinya sendiri sejak menjalani mastektomi ganda pada tahun 2011, saat ia didiagnosa menderita kanker payudara yang agresif.
BACA JUGA: Timbulkan Kerugian Rp 2 Triliun, Aktivitas Gunung Agung Kini Menurun
Saat itu, ia berada dalam daftar tunggu operasi rekonstruksi payudara di Rumah Sakit Umum Cairns.
Dan ia masih menunggu hingga saat ini dan tidak sendirian.
BACA JUGA: Lawatan PM Turnbull ke Israel Tertunda 2 Hari
Ada lebih dari 100 perempuan di ujung utara Queensland yang telah menjalani mastektomi.
Rumah sakit tersebut memeriksa 101 perempuan awal tahun ini dan menilai Sembilan di antaranya siap untuk dioperasi.
BACA JUGA: Lima Anggota Parlemen Australia Dinyatakan Berkewarganegaraan Ganda
Dinas Kesehatan Queensland menyalahkan antrian operasi pada kurangnya ahli bedah plastik dan ahli bedah rekonstruksi di Australia.
"Saya sedang duduk di bak mandi bersama suami saya. Itulah pertama kalinya saya benar-benar melihat diri saya," kata Jeannie.
"Saya merasa jijik. Saya merasa saya adalah monster dan tidak ada satupun di tubuh saya yang feminin.â
"Kemudian, begitu anda mulai menjalani kemo, rambut anda rontok, jadi tiba-tiba anda melihat ke cermin, 'Apa ini?'.â
"Tak ada yang tersisa yang mendefinisikan Anda sebagai seorang perempuan. Bahkan sekarang, jika saya tak perlu melihat diri saya di cermin, saya tak akan melakukannya."
Operasi rekonstruksi payudara diklasifikasikan sebagai operasi kategori tiga di Queensland, yang berarti kandidat harus memiliki akses ke konsultasi spesialis dalam setahun.
Jeannie telah bersekongkol dengan perempuan di ujung utara Queensland lainnya untuk bertanya mengapa status tersebut tak memunculkan tanggal operasi. Setelah payudaranya diambil, Jeannie menjalani serangkaian sesi kemoterapi yang berat.
Reuters: Katarina Stoltz, file Lebih banyak dana dibutuhkan untuk bereskan antrian
Jaringan Kanker Payudara Australia (BCNA) telah bekerja sama dengan beberapa perempuan yang menunggu operasi rekonstruksi payudara.
Manajer umum proyek strategis di BCNA, Kirsten Pilatti, mengatakan bahwa dana pemerintah dan komunikasi rumah sakit adalah penghalang terbesar.
"Ada kekurangan ahli bedah plastik dan masalah investasi di rumah sakit," utaranya.
"Apa yang diminta BCNA adalah agar Pemerintah dan Oposisi berkomitmen untuk berinvestasi demi memastikan bahwa kami bisa mengatasi antrian pasien perempuan yang menunggu rekonstruksi payudara ini.â
"Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki komunikasi terbuka antara rumah sakit dan perempuan, jadi tidak ada harapan palsu atau kesalahpahaman tentang di mana posisi seseorang dalam daftar tunggu, atau apakah mereka memenuhi syarat.â
"Semua orang ingin tahu di mana mereka berada sehingga mereka bisa membuat pilihan terbaik untuk dirinya.â
"Beberapa perempuan mengatakan jika mereka tahu apa yang terjadi sekarang ini, mereka akan mempertimbangkan opsi swasta.â
"Mereka merasa tak diberitahu tentang berapa lama mereka harus menunggu." Jeannie menghindari untuk melihat dirinya di cermin setelah kedua payudaranya diambil.
ABC Far North: Brendan Mounter Respon rumah sakit
Direktur Eksekutif Layanan Kesehatan dan Rumah Sakit Cairns and Hinterland, Nicki Murdock, mengakui bahwa komunikasi dengan pasien begitu dibutuhkan untuk memperbaiki diri.
Dr Murdock mengatakan bahwa kurangnya ahli bedah plastik dan sejumlah besar operasi dengan prioritas lebih tinggi adalah dua alasan utama mengapa perempuan menunggu lebih lama untuk rekonstruksi payudara.
"Ini bukan masalah yang mudah ditangani, dan prioritas dokter bedah adalah mengobati kanker payudara," katanya.
Rumah sakit tersebut memiliki dua ahli bedah plastik paruh waktu, dengan seorang ahli bedah penuh waktu yang akan mulai bekerja dari bulan Januari. Mereka kini merekrut ahli bedah plastik penuh waktu untuk bergabung dengan tempat mereka.
Tapi bagi perempuan seperti Jeannie yang sangat menginginkan jadwal operasi, berita ini tak menawarkan banyak harapan secara langsung. Janelle Clarence adalah ibu 3 anak dan akan menjalani masektomi ganda preventif dan rekonstruksi payudara di sebuah rumah sakit swasta di Brisbane.
ABC Far North: Brendan Mounter Mutasi gen agresif diwariskan ke anak
Putri Jeannie yang berusia 27 tahun, yakni Janelle Clarence, baru-baru ini dinyatakan positif mengalami mutasi gen BRCA1, mutasi yang sama dengan aktris Angelina Jolie yang menjadi berita utama pada tahun 2015.
Ini berarti kemungkinan ia akan terkena kanker payudara kecuali jika ia menjalani mastektomi ganda preventif.
"Saya tak ingin Ibu menyalahkan dirinya sendiri [karena meneruskan mutasi gen]," ujarnya.
"Saya merasa gugup tentang apa artinya bagi saya. Saya memiliki tiga anak dan sekarang mereka berisiko juga."
Janelle mengatakan bahwa ia telah melepaskan diri dari layanan kesehatan regional setelah melihat ibunya mengalami penderitaan karena menunggu rekonstruksi.
Setelah beberapa kali bertemu dengan dokter umum, ia akhirnya diberi rujukan untuk melakukan mastektomi ganda preventif dan rekonstruksi payudara di sebuah rumah sakit swasta di Brisbane.
Ia akan menjalani operasi pada akhir tahun, sebelum ibunya.
"Saya merasa seperti mengkhianati ibu saya karena sekarang saya bisa menjalani kedua operasi tersebut, sementara ia sudah menunggu selama ini," tuturnya.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Peringatkan Warga Lokal Tak Intervensi Penutupan Pulau Manus