Pemerintah Mau Undang Guru Asing, Pentolan Honorer K2: Apa Enggak Mikir?

Minggu, 12 Mei 2019 – 07:58 WIB
Honorer K2 Batam. Foto ilustrasi: cecep mulyana / batampos.co.id / JPG

jpnn.com, JAKARTA - Penolakan terhadap wacana impor guru terus disuarakan honorer K2. Mereka mendesak pemerintah untuk membatalkan rencana tersebut.

"Ada-ada saja pemerintah ini. Kalau mau impor gula karena setok ramadan dan lebaran kurang, ya biasa. Ini kok mau impor guru. Apa enggak mikir guru honorer itu banyak,” kata Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Maluku Utara Said Amir kepada JPNN, Minggu (12/5).

BACA JUGA: IGI: Impor Guru, Mau Ingin Anak Indonesia Berkarakter Asing?

BACA JUGA: Penjelasan Terbaru BPN Seputar Wacana People Power

Pernyataan Menko PMK Puan Maharani, lanjut Said sangat melukai hati honorer K2 dan nonkategori. Sudah mengabdi puluhan tahun tetapi tidak dihargai pemerintah.

BACA JUGA: FSGI Anggap Rencana Pemerintah Undang Guru Asing Bentuk Keputusasaan

"Kebijakan Puan Maharani ini sangat tidak menghargai anak bangsa. Kami sudah jungkir balik dengan gaji super rendah, tapi yang diharga justru guru asing. Apakah di Indonesia kekurangan guru sampai mau datangkan guru asing," serunya.

Dia pun mengimbau para pemimpin negeri ini untuk tidak melakukan kebijakan yang merugikan guru honorer K2. Sudah tidak diperhatikan, jangan lagi disepelekan.

BACA JUGA: IGI Minta Pemerintah Kubur Dalam-Dalam Wacana Impor Guru

"Jangan bikin statement begjtu. Hargai para guru di Indonesia. Menurut saya guru di Indonesia sudah dilecehkan profesinya dengan rencana impor guru," tandasnya.

BACA JUGA: IGI: Impor Guru, Mau Ingin Anak Indonesia Berkarakter Asing?

Sumarni Azis, korwil PHK2I Sulawesi Selatan menambahkan, impor guru akan memojokkan posisi tenaga pendidik di Indonesia. "Intinya kasihan guru Indonesia terutama honorer K2 yang sudah tua akan tersingkir dengan adanya guru luar negeri,” ucapnya.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer K2 Sudah Sekarat, Mengapa Impor Guru Lagi?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler