jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Aliansi K2 Indonesia (AK2I) Edi Kurniadi menuding banyak guru PNS baru yang tidak bisa kerja. Alhasil, kepala sekolah dibuat pusing karena kemampuan guru milenial tidak sesuai ekspektasi yang diharapkan.
"Lapor Pak Menteri, guru PNS baru enggak bisa kerja. Ini saya dapatkan laporan dari kawan-kawan honorer K2 di daerah," kata Bhimma, sapaan karib Edi kepada JPNN.com, Minggu (1/9).
BACA JUGA: 12 Ribu Honorer di Papua tak Kunjung Diangkat, Ada PHK Massal di PT Freeport
Dia menyebutkan, dari laporan anggota maupun pengurus AK2I di masing-masing daerah, guru PNS baru yang usianya rerata 25 tahun tidak tahu kerja. Ini diketahui setelah ada supervisi kelas. Guru PNS milenial enggan bergabung dengan honorer K2.
Namun setelah pleno pengawas, dinyatakan guru PNS baru harus banyak belajar dari honorer K2. Bahkan ada yang salah yakni menggunakan kurikulum 2006, padahal sudah K13 (kurikulum 13).
BACA JUGA: Koordinator Aliansi Honorer K2: Apa Lagi yang Diharapkan dari Bu Titi?
"Guru-guru PNS baru sombong, tidak mau tanya-tanya honorer K2. Merasa dirinya pintar sudah PNS. Padahal kemampuan nol," ketusnya.
BACA JUGA: Pendaftaran CPNS 2019: Daerah Pelosok Masih Kekurangan Guru
BACA JUGA: Sejumlah Pentolan Honorer K2 tak Percaya Lagi pada Bu Titi
Bhimma juga menyebut sebagian guru PNS baru tidak mau mengajar. Alhasil para kepsek pusing karena sikap guru PNS baru.
"Semua guru honorer K2 komplain dengan cara kerjanya guru PNS baru. Datang terlambat, banyak izin tapi sudah pada ngutang di bank puluhan juta dengan jaminan SK," terangnya.
"Pemerintah harus buka matanya lebar-lebar. Masa banggakan guru PNS seperti itu? Lebih baik angkat honorer K2 jadi PNS," sambungnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakernas Perkumpulan Honorer K2 Indonesia, Pembuktian Komitmen Bu Titi
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad