Pentolan ISIS asal Indonesia Pernah Jadi Wartawan Infotainment

Sabtu, 29 Juli 2017 – 22:10 WIB
Bahrun Naim. Foto: Jawa Pos Radar Solo

jpnn.com, JAKARTA - Nama Bahrun Naim Anggih Tamtomo tentu sudah tidak asing bagi aparat kepolisian. Terlebih,  namanya sudah kondang sebagai pentolan teroris yang kini menetap di Suriah karena bergabung dengan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) dan menjadi otak Bom MH Thamrin.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pun punya catatan tentang latar belakang Bahrun saat masih di Indonesia. Kasubdit Napi Deradikalisasi BNPT Kolonel Sigit Karyadi mengatakan, Bahrun sebelum menjadi teroris adalah seorang wartawan infotainment di salah satu media yang cukup terkemuka. 

BACA JUGA: Catat, Ini Ciri-ciri Teroris versi BNPT

"Dia (Bahrun Naim, red) dulu pernah menjadi wartawan infotainment," ujar Sigit saat ditemui di Universitas Pertamina, Jakarta, Sabtu (29/7).

Sebelum menjadi wartawan, Bahrun juga seorang aktivis di salah satu universitas di kawasan Tangerang. Dia sangat aktif apabila ada aksi yang mengkritik pemerintah.

BACA JUGA: 60 Arek Malang jadi Duta Damai Dunia Maya

Sedangkan saat bergabung dengan ISIS, Bahrun mengganti namanya menjadi Abu Bakar Al Indonisi. Nama Indonisi karena Bahrun berasal dari Indonesia. 

Bahrun sebelum berangkat ke Syria juga mengajak para juniornya di universitas di wilayah Tengerang agar untuk bisa bergabung dengan ISIS. Sebab, dia melihat ada kesamaan dengan para juniornya ‎yang tidak puas terhadap pemerintah.

BACA JUGA: Terbukti Salahi Aturan, JK Bakal Ditindak Tegas

"Banyak rekrutan dia yang dibawa ke Syria, bahkan ada junior yang statusnya masih mahasiswa," katanya.

Lebih lanjut Sigit mengatakan, Bahrun pada 2009 juga aktif melakukan baiat atau sumpah janji terhadap terhadap orang-orang yang ingin menjadi pelaku teror.
"Pembaiatan itu dilakukan di Tangerang dan Bekasi sebelum berangkat ke Syria," pungkasnya.

Bahrun lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada 6 September 1983. Spesialisasinya adalah ilmu komputer.

‎Pada 9 November 2010, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap Bahrun yang menyimpan 533 butir peluru laras panjang kaliber 7.62 mm, dan 31 butir peluru kaliber 9 mm. Bahrun divonis bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun.(cr2/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suhardi Alius: Konsep Jihad Adalah Mengurus Keluarga dan Menuntut Ilmu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
teroris   ISIS   Bahrun Naim   BNPT  

Terpopuler