Terbukti Salahi Aturan, JK Bakal Ditindak Tegas

Selasa, 25 Juli 2017 – 07:56 WIB
Petugas imigrasi memeriksa dokumen keimigrasian warga negara asing. Foto/ilustrasi: dokumen Jawa Pos

jpnn.com, NUNUKAN - Imigrasi Kelas II Nunukan bakal mengambil tindakan tegas terhadap JK yang ditangkap Polsek Sebatik Timur karena diduga teroris.

Tindakan itu diambil setelah Kedutaan Besar (Kedubes) Filipina di Manado mengakui JK adalah warganya.

BACA JUGA: Fokus Atasi Konflik di Marawi, Filipina Mundur jadi Tuan Rumah SEA Games 2019

Kepala Imigrasi Kelas II Nunukan Ferry Herling South menjelaskan, usai melakukan verifikasi, Kedubes Filipina menyampaikan bahwa JK merupakan warganya.

Hal tersebut diperkuat dengan surat yang diterima Imigrasi Kelas II Nunukan.

BACA JUGA: Tak Kerjakan PR, Siswi Dibawa Guru Honorer ke Ruangan Sepi

“Surat verifikasi status JK dari Kedubes Filipina telah diterima. Isinya menyatakan JK merupakan warganya,” ujar Ferry kepada Radar Nunukan, Senin (24/7).

Dia menambahkan, berdasarkan hasil tersebut, Imigrasi Klas II Nunukan bakal melakukan tindakan terhadap JK yang tertangkap masuk ke Indonesia melalui jalur ilegal.

BACA JUGA: Polri Sebenarnya Tak Inginkan Pemblokiran Telegram, Tapi...

Menurutnya, JK dipastikan bakal dipulangkan paksa ke negara asalnya alias dideportasi.

Pemulangan JK dilakukan melalui Kedubes Filipina yang ada di Manado.

“Tindakan terhadap JK dideportasi. Kemungkinan dalam dekat ini segera dipulangkan melalui kedutaannya,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Kelas II Nunukan Bimo Mardi Wibowo mengatakan, JK masuk ke Indonesia melalui Pulau Sebatik.

JK mengaku hendak pergi ke Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng) guna bertemu keluarga.

Dia menambahkan, tindakan terhadap JK dapat dilakukan setelah ada verifikasi dari Kedubes Filipina.

“Harus dipastikan dulu identitasnya. Guna menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi dan bisa saja paspornya palsu. Namun, sudah diverifikasi dan paspor milik JK asli,” ungkap Bimo.

Sebelumnya, JK mengaku mengaku ayahnya merupakan warga negara Indonesia (WNI), sedangkan ibunya berasal dari Filipina.

Sebelum memutuskan ingin ke Tolitoli, JK sempat tinggal di kampung Hiltob Sentosa, Tawau, Sabah, Malaysia selama kurang lebih sebulan untuk bekerja. (akz/eza)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Telegram Jadi Saluran Komunikasi Favorit Teroris


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
teroris   Nunukan   Imigrasi   Filipina  

Terpopuler