jpnn.com, UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Rusia berniat untuk menghapus sejarah, rakyat, dan negara Ukraina.
Pasalnya pada hari ketujuh ini, Rusia menyerang pelabuhan Laut Hitam Mariupol, Rabu (2/3).
BACA JUGA: Panglima TNI Jenderal Andika: Langsung Ditransfer ke Rekening Prajurit
BACA JUGA: Terkenal Licin, Fitralia Akhirnya Digulung Polisi, Kasusnya Besar
Melansir Reuter pada Rabu (2/3), Zelenskiy mengatakan sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara-negara Barat untuk Rusia tidak cukup.
BACA JUGA: Imbas Konflik Rusia-Ukraina, Harga Komoditas Ini Berpotensi Naik
Dia meminta lebih banyak dukungan Internasional, termasuk mendukung upaya Ukraina bergabung dengan Uni Eropa (UE).
"Ini bukan waktunya bersikap netral," kata Zelenskiy dengan emosional, Rabu (2/3).
BACA JUGA: Seusai Bikin Konten Vulgar di Toilet Kafe, Selebgram Langsung Dijemput Polwan
Dia menyebut ibu kota Urkaina, Kyiv yang menjadi tempat pembantaian puluhan ribu orang Yahudi oleh tentara Jerman pada Perang Dunia II kini hancur akibat penembakan pada Selasa (1/3).
"Mereka (Rusia, red) tidak tahu apa-apa tentang Kyiv, tentang sejarah kami, tetapi mereka memiliki perintah untuk menghapus sejarah kami, negara kami, dan kami semua," tutur Zelenskiy.
Saat ini, pelabuhan Mariupol mengalami pengeboman secara terus menerus sehingga evakuasi sulit dilakukan. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bicara Konflik di Ukraina, SBY Tidak Singgung Rusia dan Putin
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih