jpnn.com, PALU - Guru mata pelajaran boleh mengajar di skeolah lain. Pasalnya, jika hanya mengajar di sekolah dimana dia bertugas maka jam mengajarnya tak terpenuhi. Itu disebabkan kurangnya siswa baru tahun pelajaran 2018/2019.
Itulah yang terjadi di SMPN 14 Palu, Sulteng. Wakasek Kurikulum SMPN 14 Palu, Hapna M. Ahaba menuturkan, hampir seluruh sekolah kasusnya kekurangan jam mengajar guru.
BACA JUGA: Mendikbud Minta Guru Setop Beri PR ke Siswa
Untuk mengantisipasi hal tersebut pihak sekolah memberikan keleluasaan kepada guru-guru mata pelajaran yang tidak cukup jamnya di sekolah untuk segera mengambil jam tambahan di sekolah lain.
“Jadi kalau tidak cukup jamnya di sekolah asal maka guru tersebut harus mencari jam mengajar di sekolah luar dan kalau tidak dapat jam tambahan berarti tidak dibayar Sertifikasinya,” ungkapnya kepada Radar Sulteng (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Moeldoko Ingatkan Guru Jangan jadi Provokator
Dia menyebut sejumlah faktor yang mempengaruhi kurangnya jam mengajar guru, salah satunya kurangnya siswa baru, yang berdampak tidak terpenuhinya beberapa rombel (rombongan belajar). Minimnya siswa yang mendaftar pada PPDB lalu membuat sekolah yang terletak di Jalan Soeprapto ini harus mengurangi jumlah rombelnya.
“Itu sebabnya seperti kalau rombelnya kurang dan guru mata pelajaran dalam satu sekolah itu berlebihan otomatis berarti tidak cukup jam mengajar,” katanya. (slm)
BACA JUGA: Kisah 10 Guru asal Indonesia Berlatih jadi Astronot
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Menang Pemilu, Erdogan Rendahkan Profesi Guru
Redaktur & Reporter : Soetomo