jpnn.com - JPNN.com JAKARTA – Menjelang puasa dan Lebaran, harga cabai dan bawang merah di beberapa wilayah mulai merangkak naik.
Karena itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menyiapkan strategi impor untuk menutup kekurangan pasokan dua bahan pangan tersebut.
BACA JUGA: Ini Merek Terpopuler di Dunia
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengungkapkan bahwa kenaikan harga dua komoditas pertanian itu disebabkan pasokannya yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Sebab, hasil panen cabai di dalam negeri sangat jauh dari kebutuhan. “Kami sedang menyiapkan impor cabai dan bawang. Sebab, panen saat ini belum bisa memenuhi. Sedang dihitung jumlah kebutuhan yang harus diimpor,” ungkap Rachmat di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (5/6).
BACA JUGA: Hasil Survei, Masyarakat Indonesia Doyan Mie Instan
Rachmat menuturkan bahwa pemerintah harus menempuh upaya apapun untuk menjaga stabilitas ketersediaan bahan pangan di pasaran.
Selain impor, pemerintah akan melakukan operasi pasar untuk meredam kenaikan harga pangan. “Selama ini masalah (kelangkaan pangan) adalah soal supply and demand. Jadi, pemerintah akan melakukan apa pun. Termasuk operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga,” paparnya.
BACA JUGA: Harga Jual Bawang di Petani Rp 15 Ribu, di Pasaran Rp 40 Ribu
Rachmat menerangkan bahwa cabai dan bawang merah merupakan produk musiman. Padahal, puasa dan Lebaran selalu jatuh di bulan yang berbeda sehingga tidak selalu bersamaan dengan musim panen.
Menurut Rachmat, antara pasokan dan kebutuhan cabai dan bawang merah selama ini belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena itu, salah satu upaya untuk stabilisasi adalah melakukan impor.
Namun, dia belum mau menjelaskan jumlah impor yang akan dilakukan pemerintah. Dia mengatakan bahwa rencana tersebut telah dikoordinasikan dengan Kementerian Pertanian. (mna/awa/jay/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diusulkan, Pertamina jadi Holding
Redaktur : Tim Redaksi