Hasil Survei, Masyarakat Indonesia Doyan Mie Instan

Sabtu, 06 Juni 2015 – 16:05 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Rerata masyarakat Indonesia doyan makan mie instan. Ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kantar WorldPanel Indonesia (KWP), sebuah perusahaan riset pasar terkemuka dunia.

Menurut Fabrice Carrasco, Managing Director VIP (Vietnam, Indonesia, Filipina) KWP, Indonesia sebagai daerah urban memiliki karakteristik masyarakat yang menyukai mie instan. Dua merek teratas yang paling sering dipilih adalah Indomie dan Mie Sedaap.

BACA JUGA: Harga Jual Bawang di Petani Rp 15 Ribu, di Pasaran Rp 40 Ribu

"Mie instan memang merupakan kategori yang memiliki jumlah pembeli yang sangat besar (hampir semua rumah tangga di Indonesia) dan dibeli paling sering oleh konsumen di Indonesia yaitu hampir dua kali dalam seminggu," kata Fabrice di Jakarta.

Lanjutnya, selain menawarkan kemudahan untuk mengonsumsinya, jangkauan distribusi kedua merek teratas ini sangat luas, promosi dan inovasi yang dilakukan pun sangat beragam, mulai dari iklan hingga variasi rasa yang beragam.

BACA JUGA: Diusulkan, Pertamina jadi Holding

Jika dibandingkan tahun lalu, Indomie berhasil menambah jumlah pembeli namun berkurang dari sisi jumlah perjalanan belanja. Penambahan jumlah pembeli tersebut menjadi faktor yang mengamankan Indomie di peringkat teratas tahun ini.

"Dua dari 10 merek teratas juga datang dari kategori penyedap masakan (Masako dan Royco). Kepraktisan yang ditawarkan bagi rumah tangga di dalam hal memasak, menjadikan kedua merek ini menjadi merek yang sering dipilih," sambungnya.

BACA JUGA: Lima Negara Siap Investasi Sektor Migas

Selain itu, produk Frisian Flag mampu berada di dalam lima merek teratas. Ini dikarenakan merek tersebut bermain di banyak kategori yakni susu formula bayi, susu kental manis, susu cair, susu bubuk keluarga sehingga mampu menarik banyak konsumen dan berakibat pada tingginya skor CRP.

"Berdasarkan hasil Brand Footprint 2015, dari 10 peringkat teratas terdapat lima merek dari produsen lokal dan lima lagi dari perusahaan multi nasional. Sebagian besar merek peringkat atas berasal dari sektor makanan, dan sisanya berasal dari kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan personal," ungkap Lim Soon Lee, General Manager Kantar Worldpanel Indonesia.

Disebutkannya, Brand Footprint ini dapat memberikan beberapa manfaat bagi para pelaku di Industri  fast moving consumer goods (FMCG), seperti dapat melihat kelebihan dan kelemahan dari suatu merek.

Juga untuk membandingkan performa suatu merek dengan merek pesaingnya. Hal ini dapat membantu para pemain FMCG untuk merancang strategi yang tepat di dalam meningkatkan performa produk atau merek.

"Di samping meningkatkan jumlah konsumen, membuat konsumen membeli dengan lebih sering juga tidak kalah penting untuk meningkatkan penjualan," sambungnya.

Sementara itu, Fanny Murhayati, New Business Development Director, menambahkan, bahwa Brand Footprint adalah laporan berkelanjutan (tahunan), dan tahun ini adalah tahun ketiga perilisan Brand Footprint.

Dengan demikian, para pemain FMCG dapat memonitor dan melihat perubahan dari CRP (jangkauan) suatu produk dari waktu ke waktu. Riset yang dilakukan di Indonesia untuk hasil Brand Footprint hanya dilakukan untuk produk-produk yang dikonsumsi dalam rumah, tidak termasuk yang dikonsumsi di luar rumah.

"Brand Footprint menggunakan sampel 5,680 rumah tangga yang mewakili 86 persen dari seluruh rumah tangga di area Urban Indonesia," tandasnya. (esy/jpnn)

Berikut ini adalah ranking dari 10 merek teratas di Urban Indonesia berdasarkan Brand Footprint 2014:

Rank Merek          Penetration  (Jumlah Rumah Tangga yang Membeli)
1 Indomie                99.2
2 Mie Sedaap         95.2
3 Royco                   93.3
4 So Klin                 94.0
5 Frisian Flag         90.3
6 Masako               79.1
7 Rinso                   91.1
8 Lifebuoy               95.3
9 Roma                   96.4
10 Indofood          90.9

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berapa Persen Kenaikan Harga Properti per Bulan? Ini Angkanya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler