Penuhi Kebutuhan Energi Nasional, Pertamina Lakukan Terobosan

Kamis, 17 Juni 2021 – 13:20 WIB
Pertamina menandatangani dua Memorandum of Understanding (MOU), satu perjanjian, dan menerima satu revisi Plan of Development (POD) dari SKKMigas. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Upaya Subholding Upstream Pertamina untuk mendukung target produksi minyak nasional sebesar 1 Juta Barel Per Hari pada 2030 terus dilakukan.

Dalam kegiatan Pra Event IPA – Investment Day 2021, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan untuk meningkatkan investasi migas, maka perlu dilakukan akselerasi dalam proses pembuatan formulasi kebijakan yang melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan dan SKK Migas.

BACA JUGA: Perusahaan Migas Dunia Banyak yang Merugi, Pertamina Justru Raih Laba Bersih Rp15 Triliun

Tujuannya untuk mempercepat keluarnya kebijakan fiskal yang lebih efektif, yang bisa mendukung investor untuk meningkatkan kegiatan explorasi dan produksi di Indonesia.

"Dalam mencapai target produksi minyak 1 juta BOPD dan 12 Juta MMSCFD di tahun 2030, agar secara bersama membangun kemitraan strategis antara pemerintah dan bisnis, begitu juga dengan komunitas," ujar Arifin.

BACA JUGA: Isolasi Hari Ketiga, BCL Merasa Napasnya Mulai Pendek, Aduh!

Pada event ini, Pertamina menandatangani dua Memorandum of Understanding (MOU), satu perjanjian, dan menerima satu revisi Plan of Development (POD) dari SKKMigas. 

Adapun dua MoU tersebut adalah MoU Jual Beli Gas Petrochina International Jabung Ltd. (PIJL), Petronas Carigali (Jabung) Ltd., PHE Jabung, PT GPI Indonesia dan Pertamina Hulu Rokan (PHR), kemudian MoU PHR dengan Repsol Sakakemang B.V.

BACA JUGA: Keren, Honda Kembangkan Sistem Navigasi untuk Bantu Penyandang Tunanetra

Selain itu, dalam kesempatan tersebut juga ditandatangani Perjanjian Penelitian Bersama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan POSCO International Corporation.

"Ini menunjukkan keseriusan kami di Subholding Upstream Pertamina untuk dapat memenuhi target produksi yang telah ditetapkan. Kami akan lakukan upaya percepatan agar Rencana Kerja yang sudah disusun dapat segera terealisasi," kata Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi sekaligus CEO Subholding Upstream Pertamina Budiman Parhusip.

Lebih lanjut, Budiman menjelaskan bahwa untuk konteks MoU jual beli gas dengan Repsol Sakakemang B.V. ini dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan gas untuk kebutuhan operasional PHR, pasca-serah terima operasi dari CPI pada 9 Agustus 2021.

"MoU ini berlaku dua tahun dan akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan diskusi serta kajian mengenai kemungkinan pemanfaatan potensi pasokan gas bumi dari Wilayah Kerja Blok Sakakemang untuk pemenuhan kebutuhan gas di PHR. Kegiatan Jual dan Beli Gas ini dapat dilakukan setelah PHR dan Repsol Sakakemang B.V. mendapatkan surat persetujuan alokasi gas dari Pemerintah Indonesia," jelas Budiman.

Kemudian, pada 17 Juni 2021, Subholding Upstream Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menerima approval atas revisi Plan of Development (POD) dari SKK Migas, dengan Insentif Fiskal berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2017, tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2010 Tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan dan Perlakukan Pajak Penghasilan Di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

"Lapangan produksi wilayah kerja Blok Mahakam pasca-di bawah pengelolaan PHM merupakan lapangan migas pertama di Indonesia yang diberikan penghargaan Insentif Fiskal berdasarkan peraturan tersebut," tutur Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia Chalid Said Salim.

Kemudian, untuk mencari sumber potensi cadangan migas baru, Subholding Upstream Pertamina juga melakukan Kerja sama Penelitian Bersama dan kolaborasi antara PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan POSCO International Corporation.

Perjanjian ini dilandasi oleh kesamaan visi dalam melihat potensi minyak dan gas di area terbuka.

Area penelitian berlokasi di tempat, di mana PHE melakukan kegiatan survey seismic 2D sebagai salah satu bentuk pemenuhan akan Komitmen Kerja Pasti (KKP) PHE Jambi Merang di area terbuka.

Tujuan utama dari penelitian bersama ini adalah untuk meninjau kembali hasil kajian dan evaluasi terdahulu melalui integrasi pembaharuan seismic 2D reprosesing dan data tambahan dari hasil survey 2D seismic KKP PHE Jambi Merang di area terbuka.

"Kerja sama antara PHE and POSCO International Corporation ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan cadangan migas dalam negeri dan ketahanan energi yang berkelanjutan di masa depan," kata Budiman.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementerian ESDM Bidik Investasi Energi Capai USD 34,8 Miliar Pada Tahun Ini


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler