Penularan Covid-19 di Jawa-Bali Sangat Cepat, Begini Penjelasan Kemenkes

Kamis, 08 Juli 2021 – 05:59 WIB
Tangkapan layar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Kamis (24/6/2021, 17:25 WIB). ANTARA/Youtube Kementerian Kesehatan RI/pri.

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa tingkat penularan Covid-19 di Jawa-Bali terjadi dengan sangat cepat.

Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan berdasar hasil penilaian terakhir, level situasi pandemi di hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa-Bali berada di level 3 atau 4.

BACA JUGA: Gus Muhaimin: Kemenkes Harus Beri Akses Pengobatan bagi Pasien Isolasi Mandiri

"Artinya, bahwa tingkat penularan di lingkungan masyarakat terjadi dengan sangat cepat dan mengakibatkan kapasitas respons sistem kesehatan yang ada dengan cepat terpakai, bahkan sampai terlampaui," kata Siti Nadia dalam keterangan pers harian PPKM darurat, di Jakarta, Rabu (7/7).

Menurut Siti, PPKM darurat merupakan respons kebijakan untuk daerah-daerah dengan situasi pandemi level 2-4 di Jawa dan Bali.

BACA JUGA: Ini Daftar 11 Telemedicine yang Direstui Kemenkes

Dia menjelaskan melalui PPKM darurat, maka tingkat penularan Covid-19 dapat berkurang sehingga level situasi pandemi bisa menjadi lebih baik.

Lebih lanjut Nadia mengatakan PPKM darurat bertujuan pandemi, khususnya mencegah kesakitan dan kematian, serta menjaga keberlangsungan sistem layanan kesehatan.

BACA JUGA: Berita Duka, Dokter Novilia Sjafri Bachtiar Meninggal Dunia Akibat Terinfeksi Covid-19

Menurutnya, PPKM darurat diharapkan dapat mengurangi tingkat transmisi dengan segera, bersamaan upaya meningkatkan kapasitas respons kesehatan.

"Sehingga, level situasi pandemi dapat membaik dan PPKM darurat dapat dicabut," ujar dia.

Pemerintah mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, serta di rumah saja terutama pada kelompok usia anak-anak dan ibu hamil. "Karena kasus Covid-19 pada kelompok itu cenderung meningkat," pungkas Siti Nadia Tarmizi. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler