jpnn.com, BATAM - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan penularan COVID-19 pada klaster PT FCS Kabil di Kota Batam masih terus berkembang, yang melibatkan tenaga kerja lokal di perusahaan setempat dan juga keluarganya.
"Dari tambahan lima kasus baru COVID-19 pada Kamis (2/7), dua di antaranya terkait dengan klaster PT FCS Kabil," kata Ketua GTPP Kota Batam Muhammad Rudi, Kamis (2/7), di Batam.
BACA JUGA: Update Corona 2 Juli: Pertambahan Kasus Positif Covid-19 Menggila
Ia menjelaskan seorang laki-laki usia 35 tahun, karyawan perusahaan plastik di Kawasan Kabil, merupakan kasus baru COVID-19 nomor 233.
Pasien terkonfirmasi positif 233 adalah tenaga kerja lokal, yang juga merupakan rekan kerja dari terkonfirmasi positif nomor 204, seorang tenaga kerja asing (TKA), yang merupakan kasus pertama dari klaster PT FCS Kabil.
BACA JUGA: Update Corona 2 Juli: Pertambahan Pasien Sembuh Mencetak Rekor Tertinggi
Kemudian, kasus COVID-19 nomor 234 adalah perempuan berusia 45 tahun.
"Yang bersangkutan merupakan ibu kandung dari terkonfirmasi positif nomor 215 dan 229 yang berkaitan dengan erat dengan terkonfirmasi positif nomor 204, yang merupakan kasus pertama yang ditemukan dari klaster PT FCS Kabil," katanya.
BACA JUGA: Update Corona 2 Juli: Penjelasan Yurianto Atas Banyaknya Pasien Sembuh dari Covid-19
Sementara itu, selain dua orang yang terkait dengan klaster PT FCS Kabil, juga terdapat tiga tambahan pasien positif COVID-19 baru, dari hasil pemeriksaan mandiri, yaitu kasus 230, 231 dan 232.
Pasien positif 230 adalah perempuan tenaga kesehatan kefarmasian pada rumah sakit, yang memeriksakan diri ke RS Budi Kemuliaan Batam untuk melakukan tes cepat COVID-19 secara mandiri dan hasilnya reaktif.
Karena hasil itu maka dilanjutkan dengan pemeriksaan usap (swab) tenggorokan pada 26 Juni 2020, hasilnya negatif. Namun, dalam pemeriksaan swab kedua pada 29 Juni 2020 dilakukan swab kedua dan hasilnya diketahui Kamis ini, hasilnya positif.
Selanjutnya, terkonfirmasi positif 231 dan 232 adalah anak lelaki dan ibunya yang mengikuti tes cepat COVID-19 guna memenuhi persyaratan penerbangan ke Bengkulu, dan hasilnya reaktif. Lalu dilanjutkan pemeriksaan swab tenggorokan dan hasilnya positif.
Menurut GTPP kondisi semuanya stabil dan tidak merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti.
Sementara itu, hingga Kamis tercatat 234 warga positif COVID-19, sebanyak 189 di antaranya sembuh, 12 meninggal dan lainnya masih dalam perawatan sejumlah rumah sakit setempat, demikian Muhammad Rudi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan