Penumpang Membeludak, Banyak Maskapai Tidak Siap, Kacau!

Kamis, 02 Juni 2022 – 05:57 WIB
Pesawat British Airways. Foto: AFP

jpnn.com, LONDON - Menteri Perhubungan Inggris Grant Shapps meminta agar maskapai-maskapai penerbangan tidak menjual tiket jika mereka sendiri tidak mampu untuk memenuhi lonjakan permintaan.

Pernyataan itu datang menyusul sejumlah pembatalan penerbangan yang mengakibatkan gangguan bagi para pelaku perjalanan yang hendak berwisata.

BACA JUGA: Kecelakaan Boeing 737, Maskapai China Diduga Pangkas Anggaran Pemeliharaan Pesawat

Bandara-bandara di kawasan Eropa menghadapi kesulitan dalam menghadapi lonjakan permintaan pasca-pandemi, namun bandar udara di Inggris tengah menghadapi pekan yang berat dengan adanya masa libur sekolah-sekolah serta libur panjang akhir pekan dalam rangka merayakan 70 tahun masa bertakhta Ratu Elizabeth.

Antrian serupa juga terlihat di bandara-bandara pada masa libur Paskah di awal tahun dan Shapps mengatakan bahwa meski sejumlah langkah telah dilakukan, belum terlihat adanya kemajuan.

BACA JUGA: Pesawat Penumpang Made in China Lolos Uji Terbang, Maskapai Ini Sudah Pesan

“Kita harus memastikan apa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir tak terulang lagi. Meski telah ada peringatan dari pemerintah, maskapai-maskapai menjual lebih banyak tiket dan perjalanan dibandingkan dengan kapasitas mereka untuk melakukannya,” kata Shapps, yang menambahkan pihaknya akan bertemu dengan para pejabat industri untuk mendiskusikan hal tersebut.

“Ini tak boleh terjadi lagi dan semua upaya harus ditujukan agar hal serupa tak kembali terulang pada musim panas.”

BACA JUGA: Kacau, Seluruh Maskapai Penerbangan di Negara ini Berhenti Beroperasi

Perusahaan-perusahaan penerbangan mengharapkan lebih banyak penumpang yang bepergian usai pembatasan perjalanan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.

Namun mereka kesulitan untuk merekrut staf usai terdampak oleh pandemi, dan mengeluh karena proses perekrutan dan pengecekan keamanan terhadap pegawai baru memakan waktu yang lebih lama.

Shapps mengatakan pemerintah telah membantu industri dengan mengubah peraturan untuk mempercepat perekrutan staf dan menambahkan bahwa pemerintah “telah melakukan bagiannya.”

Meski demikian, ketua Komite Terpilih Perhubungan Parlemen Huw Merriman mengatakan bahwa pemerintah justru telah mengarahkan maskapai-maskapai untuk mengoperasikan penerbangan dengan mengatakan bahwa mereka harus menggunakan kuota penerbangan sebesar 70 persen atau mereka akan kehilangan hal tersebut.

Dia mengatakan bahwa bahasa yang digunakan Shapps tidaklah membuat keadaan membaik.

“Saya rasa ini mengecewakan karena pemerintah yang terlihat menyalahkan industri. Ini adalah industri yang telah kehilangan miliaran,” kata Merriman yang merupakan anggota parlemen dari partai Konservatif kepada Sky News.

Dia menambahkan bahwa maskapai-maskapai telah menantikan kejelasan terkait peraturan yang berubah-ubah.

“Kita perlu menemukan solusi antara pemerintah dan industri untuk membantu industri agar bisa bertahan,” ujar Merriman. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler