Penumpang Panik, Berebut Keluar

Rabu, 14 April 2010 – 07:30 WIB
MANOKWARI - Kecelakaan pesawat Merpati Airlines (MNA) Boeing 737-300 menyisakan banyak kepedihanSalah satunya adalah Kepala Bandara Rendani, Manokwari Bambang Noroguntoro

BACA JUGA: Pesawat Masih Laik Terbang

Pria yang baru sebulan bertugas di Manokwari itu memang luput dari maut, namun ia mengalam luka yang cukup parah
Kepada Radar Sorong ia menuturkan, ia baru datang dari Jakarta setelah mengikuti serangkaian acara

BACA JUGA: Merpati Tanggung Biaya RS

"Awalnya, pesawat landing dengan cukup baik," kata Bambang memaparkan.

Saat landing, bandara diguyur hujan lebat
Landasan Pacu tergenang air

BACA JUGA: KNKT Langsung Kirim Tim

"Dari jendela kaca, saya tidak bisa melihat keluar dengan jelas karena lebatnya hujan," kata BambangNamun, ia merasakan saat pesawat landing tidak ada hentakan rem"Biasanya, kalau pesawat landing ada rasa pesawat sedang ngeremTetapi tadi (kemarin red) tidak ada tanda-tanda bunyi remPesawat terus melaju, dan tiba-tiba sudah berada di luar landasan," ujarnya.

Beberapa saat kemudian, bruuakSemua penumpang menjerit histeris, kata BambangKami pun panik, dan sempat terhuyungDengan sisa kesadaran yang ada, lajut Bambang,  saya berupaya melepaskan sabuk pengaman langsung bergerak cepat menuju pintu darurat yang ternyata sudah terbuka."Begitu melihat pintu sudah terbuka, tanpa pikir panjang saya langsung melompat keluarSetelah itu, saya tidak ingat apa-apa lagiDan tahu-tahu saya sudah berada di sini, di rumah sakit," ujarnya.

Bambang sempat dirawat di rumah sakit TNI-AL sekitar 2 jam.  Hingga kemudian  dengan kaki cidera ia memaksakan diri datang ke kantorMeski menderita cidera di kaki yang membuatnya berjalan terpincang-pincang,namun karena tanggung jawab ia langsung masuk kantor dan melaporkan kecelakaan ini ke atasannya.
 
:TERKAIT Sementara itu, salah seorang korban lainnya, Siti Ani yang menjalani rawat inap kepada Koran ini di RSAL dr Azhar Zahir  menuturkan, tepat dipertengahan antara Sorong-Manokwari cuaca nampak mulai gelapBahkan pesawat sempat mengalami guncangan beberapa kaliNamun saat itu perasaannya biasa-biasa sajaBahkan sama sekali tidak khawatir akan terjadi kecelakaan saat mendarat.Sesaat sebelum mendarat di landasan, ia melihat kabut tebalNamun pesawat tidak sempat berputar-putar di atasTetapi,pesawat langsung mendarat seperti biasaBeberapa saat kemudian, pesawat berhenti dan mendengar bunyi yang cukup keras
 
Siti Ani  yang saat itu berada di belakang terasa seperti terlempar kedepanUntung sabuk pengaman belum dilepaskan dari pinggangnyaSehingga ia tetap berada di tempat duduknya.Kejadiannya kata Ani berlangsung sangat cepatMengetahui pesawat menabrak pohon, para penumpang langsung berdesak-desakkan untuk keluar dari dalam pesawat tersebutTakut pesawat akan meledak, para penumpang pun bergerak mencari jalan keluar sambil dorong-doronganIa juga sempat menyaksikan salah satu keluarganya terjatuh dan dilangkahi penumpang lainnya.
 
Sementara itu Wanti yang tidak menjalani perawatan medis menuturkan menjelang tiba di Manokwari, pesawat yang mereka tumpangi sempat berguncang beberapa kaliIa juga melihat dari jendela pesawat, cuaca nampak kabutMenurutnya, pesawat turun seperti biasa namun beberapa saat kemudian pesawat menabrak pohon
 
Mengetahui pesawat menabrak pohon ia pun bergerak mencari jalan keluar dari pesawatIa melihat penumpang bergerak berlari kedepan untuk turun dari pesawatDirinya hanya mengalami luka ringan dan tidak menjalani perawatan medisWanti juga sempat ke rumah sakit untuk memastikan keluarganya yang lain selanjutnya pulang ke rumah(lm/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merpati Terbelah Dua,103 Penumpang Selamat


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler