jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Rakyat Lawan Oligarki menyoroti wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden yang belakangan bergulir.
Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan mahasiswa Abdul Kholiq dalam diskusi daring terkait penundaan Pemilu 2024 yang diselenggarakan Koalisi Rakyat Lawan Oligarki pada Sabtu (19/3).
BACA JUGA: Apa pun yang Terjadi, Satu Komando Ikut Jokowi
Koalisi itu mencermati perbaikan ekonomi dan kecintaan rakyat terhadap Presiden Joko Widodo kerap dijadikan alasan untuk menunda pemilu dan memperpanjang masa jabatan presiden.
Koalisi yang terdiri dari 68 organisasi itu menilai alasan tersebut konyol dan mengada-ada karena tidak bisa diterima oleh nalar sehat publik.
BACA JUGA: 4 Fakta Pernikahan Beda Agama Stafsus Presiden Jokowi, Nomor 3 Bikin Meleleh
"Publik mengetahui motif utamanya adalah mengamankan lapak bisnis para pemburu rente yang selama ini kadung merasa nyaman, karena mendapatkan begitu banyak keistimewaan di masa pemerintahaan Presiden Jokowi ini," kata Abdul.
Dia menyebut ada perselingkuhan antara elite politik dengan para pebisnis atau kaum oligarki agar akumulasi kekayaan mereka terus terjaga.
BACA JUGA: Penundaan Pemilu Melecehkan Hak Konstitusional Masyarakat
"Untuk itu, kelompok oligarki ini berusaha memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi kendatipun harus melakukan tindakan khianat terhadap konstitusi," tambah Abdul.
Dengan begitu, koalisi yang merupakan gabungan dari mahasiswa, buruh, akademisi, jurnalis, hingga NGO itu menolak secara tegas upaya penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden melalui amendemen konstitusi.
Selain menilai hal tersebut sebagai pengkhianatan terhadap UUD 1945, mereka juga memandang kedua wacana itu hanya untuk kepentingan oligarki dalam mempertahankan bisnis dan akumulasi kekayaannya.
Koalisi sipil itu juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan perlawanan terhadap upaya penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden dengan cara melakukan aksi di pusat-pusat kekuasaan di seluruh Indonesia. (mcr9/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perludem Sebut Penundaan Pemilu Sebagai Upaya Melecehkan Konstitusi
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih