jpnn.com - JAKARTA - Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan mengatakan, masyarakat tentu akan berterima kasih kepada pemerintah karena mampu menurunkan harga BBM secara signifikan.
"Meskipun penurunan itu terjadi karena hukum alam yakni harga minyak mentah dunia saat ini lagi merosot," ujarnya kemarin.
BACA JUGA: Pemberlakuan Harga Baru Tunggu Stok di SPBU Habis
Bagi industri otomotif nasional penurunan harga BBM ini juga menjadi berita baik karena bisa mengurangi beban masyarakat. Namun sayangnya, kata Johnny, hal itu tidak akan serta merta meningkatkan penjualan produk otomotif.
"Banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi penjualan mobil, bukan hanya faktor X, tapi ini lebih makro," tukasnya.
BACA JUGA: Premium Balik Lagi ke Harga Lama
Faktor makro itulah yang ditengarai lebih berperan dalam menekan daya beli masyarakat sehingga tidak memacu penjualan otomotif.
"Contohnya adalah suku bunga kredit, BI Rate masih tinggi 7,75 persen. Dengan instrumen itu pemerintah memang mengharapkan agar masyarakat tidak terlalu konsumtif, sudah disampaikan dari awal," ungkapnya.
BACA JUGA: Menteri Marwan Minta Masyarakat Siap Manfaatkan Dana Desa
Kondisi saat ini, lanjut Johnny, kontras dengan beberapa tahun sebelumnya. Pasar mobil bisa tumbuh tinggi karena beberapa faktor mendukung seperti bunga kredit yang murah, kurs rupiah menguat, dan daya beli masyarakat membaik.
"Tahun ini kalau bisa flat dibanding tahun lalu (1,2 juta unit-red) saya kira sudah bagus," sambungnya.
Meski saat ini masih berat, namun dia percaya bahwa dalam jangka panjang ekonomi Indonesia akan tumbuh tinggi. Apalagi pemerintah suda tidak lagi menanggung biaya subsidi BBM.
"Setidaknya pemerintah akan bisa lebih cepat mendorong infrastruktur dari pengalihan dana subsidi BBM. Kalau infrastruktur digalakkan, pertumbuhan ekonomi akan baik," tegasnya. (wir/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut Baru AP II Ingin Buat Smile Airport
Redaktur : Tim Redaksi