Penyakit Langka Menyerang, Azka Sekarat Butuh Bantuan

Obat Selangit, Nyawa 100 Persen Bergantung Ventilator

Senin, 25 Juli 2011 – 22:56 WIB
KRITIS - Azka saat terbaring dalam perawatan. Foto: Azni Zulkifli/JPNN.
Tidak pernah terbayangkan oleh pasangan Anto Aryanto (42) dan istrinya Rinawati Rina (39), bila putra kesayangan mereka, Muhammad Azka Arriziq (4) harus terbaring di ruang ICU RS Azra BogorAnto yang sehari-hari bekerja sebagai Dosen di Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning Pekanbaru ini, harus menerima kenyataan, bila putranya terserang sebuah virus langka bernama Guillain Barre Syndrome (GBS)

BACA JUGA: Patrice Desilles, Bos Sekolah Mode Ngetop Asal Prancis yang Ikut JFC Show

Tubuh mungil Azka mendadak lumpuh total dan 100 persen kehidupannya kini harus menyangga pada alat bantu pernafasan (ventilator) dan obat-obatan yang harganya selangit
JPNN berkesempatan mengunjungi Azka yang kini dirawat di RS Azra, Bogor, Senin (25/7).


Laporan AFNI ZULKIFLI, Bogor

JAM menunjukkan pukul 21.00 WIB saat JPNN masuk ke ruang ICU RS Azra Bogor

BACA JUGA: Mantan Kapten Tim Deltras Danilo Fernando, Merasa Lebih Mantap Menjalani Liburan

Disebuah ruangan isolasi, empat perawat dan satu dokter terlihat mengelilingi sebuah tempat tidur
Disanalah terbaring tubuh mungil Azka.

Di dua sisi tempat tidur terlihat alat-alat pemantau detak jantung, pernafasan, suhu tubuh, tensi darah dan banyak lagi lainnya yang berhubungan langsung dengan Azka

BACA JUGA: Keluarga Anas Urbaningrum di Blitar ketika Badai Politik Menerpa

Hampir seluruh wajah dan tubuh Azka dipenuhi dengan alat-alat medis.

"Kita sedang memantau ventilatornyaKita berharap semoga secepatnya Azka bisa bernafas normalMeski harus diakui, ini butuh waktu lamaTapi kita berusaha memberikan yang terbaik,’’ kata dr Chrisma Adryana pada JPNN.

Dari referensi medis disebutkan, GBS termasuk salah satu penyakit langka diduniaVirus ini menyerang ototPenyembuhannya bisa hitungan minggu, bulan bahkan tahunGBS menjangkiti 1 dari 40.000 orangPenyakit ini timbul dari pembengkakan syaraf peripheral, sehingga mengakibatkan tidak adanya pesan dari otak untuk melakukan gerakan yang dapat diterima oleh otot yang terserang.

Obat GBS ini pun hanya ada satu yaitu Gamamune (Imuno globuline) yang harganya mencapai Rp4 -5 juta rupiah per botolSementara untuk satu pasien GBS diwajibkan mengkonsumsi bahkan hingga 2-3 botol per hari.

Obat hanya bisa dikonsumsi melalui infus dan pasien memerlukan alat bantu ventilator bila GBS sudah menyerang otot pernafasanKondisi ini pula yang dialami AzkaBocah malang yang biasanya riang itu, kini nyawanya hanya bergantung pada obat-obat dan peralatan medis yang harganya selangit.

"Sampai hari ini saja, untuk obat dan semua biaya medis baru 5 hari sudah habis Rp51 jutaKami tidak tahu lagi harus berbuat apaSeolah-olah sedang berpacu antara nyawa anak dengan uang yang makin menipis,’’ kata Anto.

Sementara Ibu Azka, Rina awalnya tampak berusaha tegar saat mencoba bercerita pada JPNNNamun baru beberapa bait kata saja, Rina sepertinya tak bisa lagi menahan rasa harunyaDengan meneteskan air mata, Rina mengatakan sama sekali tidak mengerti tentang GBSSemuanya terjadi tiba-tiba pada Rabu (20/7) malamSaat hendak melaksanakan sholat malam jam 03.00 WIB, Azka tiba-tiba bangun dari tidurnya.

"Dia tiba-tiba bangun dan mengatakan kakinya kesemutanLalu dia minta susu dan kembali tidurPaginya, dia sempat bilang tangannya kakuLalu saya gendong dan bawa Azka menggunakan sepeda motor ke RSUD Ciawi,’’ kata Rina.

Meski sampai jam 10.00 WIB, namun Azka yang berada dipangkuan Ibunya baru dilayani sekitar pukul 14.00 WIB karena panjangnya antrianBegitu melihat kondisi Azka yang sudah nyaris lumpuh, para dokter merekomendasikan Azka untuk dirujuk ke RS AzraNamun lagi-lagi Rina harus bersabar, karena meski Azka sudah nyaris lumpuh total, namun pihak rumah sakit tidak serta merta langsung menangani Azka.

"Awalnya mereka mengatakan ruang ICU yang ada ventilatornya tidak adaAlhamdulillah Allah memberikan kemudahan, setelah beberapa jam baru ada kamarNamun itupun tidak langsung dilayani, mereka menyodorkan pada saya harus bayar uang Rp15 juta duluBarulah sekitar jam 18.00 WIB, setelah dapat membayar Rp10 juta pada jam 17.00 wib, Azka dapat ruang ICU,’’ kata Rina.

Sejak masuk ruang ICU itulah Azka mulai semakin kritisDari yang awalnya masih bisa bersuara meski pelan, mendadak suara Azka hilang totalPernafasan Azka pun mulai terganggu bahkan hanya dalam hitungan jam, 100 persen Azka bernafas hanya dibantu dengan alat ventilatorPerawat dan dokter pun secara bergantian memantau perkembangan Azka.

"Jika tidak ada alat-alat dan obat-obatan ini, kami tidak tahu apa yang terjadi pada AzkaKami khawatir, bila seluruh tabungan kami ludes dan tidak bisa membayar lagi, bagaimana dengan AzkaDia masih ada, detak jantungnya masih ada, tapi dia hanya butuh bantuan pernafasan dan obat-obatan yang harganya memang sangat mahalKami benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi setelah tabungan kami habis nanti,’’ kata Anto.

Anto yang sudah mengabdi sebagai dosen sejak tahun 1995 di Riau ini, memang harus rela hidup terpisah dengan keluarga yang dicintainyaKondisi pula yang membuatnya harus meninggalkan istri dan anaknya di Bogor untuk dikunjungi sesekali dalam beberapa bulanKini dengan jatuh sakitnya Azka terserang virus langka, Anto dan istrinya Rina hanya bisa berdoa, pasrah dan tetap berusaha.

"Dokter mengatakan sejak awal, bahwa obat-obatannya dan biaya ventilatornya sangat mahalUntuk obat pertama kali, saya menebus Rp40 juta untuk 8 botolItu hanya bisa bertahan 5 hariIni hari terakhir kami dan besok harus ada lagi uang Rp40 juta, belum termasuk biaya medis dan ventilator,’’ kata Rina.

Tiba-tiba Rina menghentikan ceritanyaNaluri keibuannya mendorongnya untuk segera menuju ruang isolasi tempat Azka dirawatBenar saja, Azka mendadak dikabarkan kritis lagiBeberapa perawat dan dokter pun kembali memantau Azka dan berusaha membuat tubuh mungil tak berdaya itu kembali stabil.

"Kami harus berjaga selama 24 jamBagi kami setiap detik bersama Azka kini sangat berhargaKami tidak tahu sampai kapan Azka mampu bertahanMeski pasrah, tapi Azka adalah satu-satunya jantung hati kami setelah 10 tahun pernikahan saya dengan istri," kata Anto tak bisa lagi menahan airmatanya(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Murid-Murid Kreatif Indonesia yang Berprestasi di Kompetisi Internasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler