Penyaluran Kredit Bankaltimtara Turun Jadi Rp 13,65 Triliun

Rabu, 08 Mei 2019 – 05:55 WIB
Ilustrasi teller PT Bankaltimtara. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Penyaluran kredit PT Bankaltimtara pada 2018 hanya mencapai Rp 13,65 triliun atau turun 2,5 persen dibandingkan 2017 yang menyentuh Rp 14,08 triliun.

Namun, sepanjang 2018, bank kebanggaan warga Kaltim-Kaltara ini berhasil menyalurkan kredit baru sebesar Rp 4,9 triliun.

BACA JUGA: Strategi Bankaltimtara Kejar Aset Rp 26,55 Triliun

Direktur PT Bankaltimtara Zainuddin Fanani mengatakan, peminat kredit memang masih sulit.

Di sisi lain, ekspansi penyaluran kredit harus sangat hati-hati agar tidak menimbulkan biaya yang berisiko.

BACA JUGA: Mengintip Kinerja Gemilang Bankaltimtara

“Penyaluran kredit membutuhkan seni pengelolaan uang. Dana yang ingin disalurkan banyak. Namun, dalam pemberian kredit juga dibutuhkan kehati-hatian yang lebih serius,” ungkapnya, Senin (6/5).

Dia mengatakan, penurunan kredit itu merupakan hal wajar. Sebab, perbankan sudah menerapkan sistem kehati-hatian yang baik.

BACA JUGA: 2 Cara Agar Perbankan Syariah Semakin Perkasa

Penurunan kredit tersebut, lanjut Zainuddin, karena dilihat secara posisi. Padahal, sepanjang 2018 Bankaltimtara berhasil mencatat kredit baru sebanyak Rp 4,9 triliun, baik dari modal kerja, investasi, maupun konsumsi.

Kalau ditotal pada akhir 2017 sebanyak Rp 14,08 triliun ditambah penyaluran kredit baru Rp 4,9 triliun, total kredit mencapai Rp 18,9 triliun.

“Sepanjang 2018 juga terjadi penurunan yang lebih besar mencapai Rp 5,2 triliun yang berasal dari angsuran normal atau pelunasan lebih cepat seperti penyehatan perkreditan,” ungkapnya.

Pada saat dilakukan penyehatan perkreditan, tambahnya, salah satu yang dilakukan menjual agunan.

Pada saat itu dilakukan maka kredit yang harusnya diangsur 5 tahun atau 10 tahun, dilunasi sekaligus.

Hal itu menyebabkan kredit turun cukup besar. Kalau angsuran normal, rata-rata per bulan Rp 100 miliar.

Ditambah lagi pelunasan yang dipercepat dalam rangka upaya penyehatan perkreditan.

“Jadi jangan hanya sebatas dilihat dari posisi kredit dan jumlahnya. Namun, seberapa besar kredit baru. Sebab, kami tetap menyalurkan kredit baru sebanyak Rp 4,9 triliun,” tuturnya. (ctr/ndu/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNI Salurkan Kredit Rp 521,35 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler