jpnn.com, BALIKPAPAN - Data Bank Indonesia menunjukkan pangsa perbankan syariah di Balikpapan hingga triwulan pertama 2019 hanya 9,60 persen.
Angka itu meningkat dibandingkan Januari yang sebesar 9,28 persen. Sementara itu, pangsa pasar di Kaltim hanya 6,76 persen.
BACA JUGA: OJK: Dalam Islam, Bank Konvensional Mengandung Riba
Kepala Cabang Bankaltimtara Syariah Balikpapan Erlyta Aryani mengatakan, target perbankan syariah bisa diperluas hingga lebih dari angka satu digit.
"Perbankan syariah perlu berlari untuk mencapai ini," katanya, Senin (29/4).
BACA JUGA: BNI Syariah Gandeng Dukcapil
Menurut Erlyta, ada beberapa cara yang bisa ditempuh. Pertama, perbankan syariah perlu menyesuaikan diri dengan digitalisasi untuk pelayanan nasabah.
Di Kaltim dan Kaltara, pihaknya bekerja sama dengan ekonomi digital kawasan belanja elektronik.
BACA JUGA: Tapping Box Bankaltimtara Dongkrak Setoran Pajak
Pihaknya juga telah menyiapkan digital banking untuk memudahkan nasabah dalam mengurus tabungan dan sebagainya.
Cara kedua adalah perluasan sektor pembiayaan syariah. Namun, Erlyta memaklumi bahwa ada aturan-aturan yang patut dicermati dalam digitalisasi perbankan syariah.
"Perbankan syariah dengan perkembangan digital yang ada harus tetap mengikuti dan mengimbangi risiko yang ada," imbuhnya.
Bankaltimtara Syariah, saat ini memperluas pembiayaan di bidang infrastruktur.
Apalagi, pemerintah saat ini sudah memperluas pembangunan infrastruktur bahkan hingga ke bidang digital. perluasan pembiayaan perbankan syariah.
Pihaknya juga membidik industri produk halal. Catatan laman kemenperin.go.id menunjukkan nilai ekspor produk halal dunia pada 2018 mencapai USD 1,6 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan produk halal Indonesia sepanjang 2011-2014 ada di posisi 11,17 persen.
Industri produk halal Indonesia meliputi makanan, pariwisata, fesyen, serta obat-obatan dan kosmetika. (aji/ndu/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerbitan NCD Bankaltimtara Direspons Positif
Redaktur : Tim Redaksi