Penyandang Disabilitas Jadi Orang Malaysia Pertama di Puncak K2

Senin, 25 Juli 2022 – 02:15 WIB
Pegunungan Himalaya memiliki sejumlah puncak tertinggi di dunia, termasuk salah satunya adalah K2 yang memiliki ketinggian 8.611 meter. Foto: DIPTENDU DUTTA / AFP

jpnn.com, KUALA LUMPUR - T Ravichandran, 57 tahun, menjadi pendaki pertama dari Malaysia yang berhasil menaklukkan puncak tertinggi kedua di dunia, K2 di Pakistan.

Ia bersama lima pendaki solo dunia lainnya dan ditemani oleh lima sherpa berhasil menaklukkan K2 yang memiliki ketinggian 8.611 meter pada Jumat (22/7), pukul 10.50 waktu setempat.

BACA JUGA: BP3MI Kalimantara Utara Memfasilitasi Pemulangan 239 PMI Deportasi dari Malaysia

Ravichandran yang juga merupakan seorang penyandang disabilitas mengatakan suksesnya tersebut merupakan hadiah untuk Malaysia yang akan merayakan Hari Nasional 31 Agustus mendatang.

"Cinta pada tanah air, hidup dalam damai dan harmoni, menjadi kunci persatuan yang ditanamkan dalam diri saya yang terbukti menjadi sumber kekuatan bagi saya dalam menghadapi kesulitan selama mendaki," katanya dikutip Bernama, Minggu.

BACA JUGA: Federasi Bulu Tangkis Malaysia Kritik BWF Gegara Shi Yuqi, Ini Pemicunya

Ia berterima kasih pada sang istri, yang baginya menjadi pilar kekuatan suksesnya, selain doa dari keluarga, teman dan warga Malaysia yang menginspirasi untuk mencapai puncak.

Ia mengatakan menjadi seorang penyandang disabilitas bukan halangan baginya. Sebaliknya membuktikan orang yang memiliki kekurangan secara fisik bisa menjadi kekuatan dan setara dengan orang yang berbadan sehat.

BACA JUGA: Diduga Memata-matai Fasilitas Militer di Kalimantan, 1 WN China dan 2 Malaysia Ditahan

"Bukan tidak mungkin untuk bangkit lagi setelah terjatuh," kata Ravichandran yang kehilangan delapan jarinya karena frostbite (cedera oleh paparan cuaca dingin ekstrem) saat mendaki Gunung Everest untuk kedua kalinya.

Pendaki nasional Malaysia itu sudah pernah menaklukkan puncak tertinggi di dunia, Everest seorang diri pada 2006, 2007, dan 12 Mei 2022 lalu. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler