Penyebab Sopir Taksi Online Ditembak dan Dikepruk Dongkrak

Jumat, 27 Juli 2018 – 10:43 WIB
MEMANG SADIS: Darmadi alias Anca berulang kali menembak bagian belakang kepala dan wajah Handarri. Saat sekarat, korban dihabisi dengan dihantam dongkrak di bagian tengkuk. Foto: Prokal/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Alasan Darmadi alias Anca membunuh sopir taksi online bernama Handarri di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur, Selasa (12/6) lalu ternyata cukup sepele.

Anca mengaku tersinggung dengan ucapan yang dilontarkan korban.

BACA JUGA: Muka Sopir Taksi Online Ditembak, Sekarat, Dikepruk Dongkrak

“Kamu mau bayar cuman segitu, maunya enak-enak. Kalau mau enak, naik helikopter saja,” kata Anca menirukan kalimat korban saat reka ulang di halaman Mapolres Balikpapan, Rabu (25/7).

Berdasarkan reka ulang terungkap fakta bahwa Anca memesan taksi online di Prapatan.

BACA JUGA: Sadis! Ayah Gorok Anak Lalu Buang Mayat di Jalan

Saat itu, dia meminta diantar ke rumah temannya, Amros, di Jalan Prona III.

Jalan menuju rumah Amros dalam kondisi rusak. Saat hampir sampai, Anca baru mengaku bahwa uangnya tidak cukup.

BACA JUGA: Pasutri Tewas Dibunuh, Diduga Terkait Utang

Hal itulah yang membuat Handarri jengkel dan mengeluarkan kalimat pedas.

Di sisi lain, Anca memeragakan 62 adegan dalam reka ulang tersebut.

Pada adegan kesebelas, Anca menodongkan airsoft gun miliknya dari dalam mobil ke kepala korban.

Anca melepaskan lima tembakan yang membuat korban kehilangan kendali.

Akibatnya, Daihatsu Ayla KT 1713 ZS yang dikemudikan korban menabrak gundukan tanah di pinggir jalan.

Saat mobil berhenti, Handarri masih mampu menyelamatkan diri dengan cara keluar dari kendaraannya.

Namun, Anca mengejar Handarri dan kembali memuntahkan peluru airsoft gun sampai korban tersungkur ke tanah.

“Dia (Anca) menembak korban lagi, tepat mengenai muka pada adegan ke-18,” kata Kasat Reskrim Polres Balikpapan AKP Makhfud Hidayat.

Kendati ditembak bertubi-tubi, Handarri masih bernapas. Akan tetapi, Anca justru semakin beringas.

Dia mengambil dongkrak lalu menghantamkannya ke tengkuk korban.

Pada adegan ke-27 terkuak saat Handarri mengembuskan napas terakhirnya.

“Setelah tewas, korban diseret tersangka masuk jauh lebih ke dalam menuju semak-semak,” ujar Makhfud. (ham/yud/k1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Misteri Tewasnya si Penambang Emas, Kaki Menyentuh Tanah


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler