Lisa Marie Cornwell bersiap untuk menikahi kekasihnya lima tahun lalu ketika kanker yang dideritanya menyebar dan divonis usianya tinggal tiga bulan lagi.
Ia didiagnosa menderita kanker payudara yang telah menyebar ke tulang dan bermetastasis ke otaknya setahun sebelumnya pada 2016.
BACA JUGA: Pakar Jelaskan Perbandingan Gempa Cianjur dengan Gempa Aceh di Tahun 2004
"Saya diperkirakan hanya bisa bertahan hidup tiga bulan, padahal pernikahan saya baru akan dilaksanakan empat bulan lagi," ujar Lisa.
Lima tahun kemudian, wanita berusia 35 tahun ini telah melewati semua perkiraan buruk itu, meski kesehatannya masih harus terus dipantau secara ketat. Tumor di otaknya muncul lagi namun dia dinyatakan dalam kondisi stabil.
BACA JUGA: Penduduk Australia Utara Bingung Harus Apakan Bangkai Perahu Asal Indonesia
"Tidak ada fasilitas di sini untuk mendiagnosis kanker secara resmi," kata Lisa yang tinggal Charleville, sebuah kota pedalaman di Queensland, Australia.
"Pernah ada periode di mana kami tidak memiliki dokter, jadi tidak ada bisa merawat saya saat itu," katanya.
BACA JUGA: Sejumlah Konsekuensi Maksimum Jika Turis Asal Indonesia Bekerja di Australia
Lima tahun lebih pendekUsia harapan hidup orang Australia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, tapi bagi penduduk Queensland yang tinggal di pedalaman, umur mereka lebih pendek lima tahun dibandingkan penduduk di daerah lainnya.
Data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia (ABS) bulan ini menunjukkan harapan hidup saat lahir bagi orang-orang di pedalaman Queensland sekarang adalah 76,6 untuk laki-laki dan 80,4 untuk wanita.
Di seluruh negara bagian, harapan hidup rata-rata di Queensland adalah 80,9 untuk pria dan 85,1 untuk wanita.
Ketua Asosiasi Dokter Pedesaan Queensland (RDAQ) Dr Matt Masel mengaku tidak kaget namun prihatin dengan data ini.
ABS mengkategorikan pedalaman Queensland sebagai daerah yang terbentang dari Semenanjung Cape York barat hingga perbatasan Northern Territory, melintasi pedalaman Queensland hingga perbatasan New South Wales dan Australia Selatan.
Data ini tidak mencakup perincian harapan hidup bagi penduduk Aborigin, yang baru akan diterbitkan pada November 2023.
Dr Masel mengatakan RDAQ berusaha mengadvokasi peningkatan akses layanan kesehatan dan dukungan untuk penduduk pendalaman.
"Kita ketahui bahwa lebih banyak penyakit kronis di kalangan penduduk pedesaan seperti diabetes, penyakit jantung, penyakit paru-paru, dan kondisi kesehatan mental," jelasnya.
Dia mengatakan ada dua faktor yang berkontribusi terhadap harapan hidup yang lebih pendek di pedalaman, yaitu akses ke makanan sehat serta layanan kesehatan.
"Pasien merasa lebih sulit dan terkadang tidak mungkin mendapatkan pemeriksaan penyakit kronis tersebut, agar bisa diobati pada tahap awal," kata Dr Masel.Bolak-balik selama 16 jam
Bagi Lisa Cornwell, selama enam tahun sejak pertama kali didiagnosa mengidap kanker, perjalanan yang dilaluinya seringkali menyakitkan.
Awalnya, dia harus bolak-balik selama 16 jam ke Kota Toowoomba setiap tiga minggu untuk menjalani kemoterapi.
Lisa kemudian memindahkan perawatannya ke Kota Roma, sekitar tiga jam perjalanan dari Charleville, dan kini sudah bisa dirawat di kotanya sendiri.
Dia bekerja sebagai koordinator praktik pada Layanan Dokter Terbang, bertugas menghubungkan pasien di daerah terpencil dengan layanan dokter spesialis.
"Saat menjalani kemoterapi di Toowoomba itu paling sulit bagi saya, tapi saya harus ke sana," ujar Lisa.
"Saya yakin karena sangat jauh dari layanan medis yang teratur, makanya kami sering mengabaikan gejala-gejala penyakit daripada harus meninggalkan kehidupan kami di sini."
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News yang dapat dibaca selengkapnya di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meski Inflasi Tinggi, Warga Australia Diprediksi Habiskan Rp 60 Triliun Selama Black Friday