Penyebab Utama Lifting Migas Meleset dari Target

Jumat, 05 April 2019 – 01:18 WIB
Ilustrasi eksplorasi migas. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa capaian 1,814 juta barel setara minyak per hari alias barrels of oil equivalent per day (boepd) hanya 94,6 persen dari target.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mematok target 2,025 juta boepd.

BACA JUGA: Jokowi Pangkas Ratusan Izin Penghambat Investasi Migas  

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menyebut decline rate atau penurunan laju produksi yang lebih tinggi dari perkiraan awal sebagai penyebab melesetnya target.

’’Pengeboran belum maksimal. Jadwalnya mundur karena faktor cuaca,” ujar Wisnu, Rabu (3/4).

BACA JUGA: Lifting Minyak Sumbagut Tembus 222.330 Barel Per Hari

Kendala lainnya ialah fasilitas produksi dan perawatan.

’’Namun, hal-hal tersebut segera teratasi dan kuartal II sampai akhir 2019 akan lebih maksimal,” imbuh Wisnu.

BACA JUGA: Target Kontribusi Migas Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Mencapai 40 Persen

SKK Migas juga optimistis lifting dari sejumlah KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) lebih optimal.

Yakni, PT Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu ONWJ dan OSES, Medco E&P Natuna, Kangean Energy Indonesia, Premier Oil Indonesia, dan Eni Muara Bakau.

Lifting yang belum sesuai target berpengaruh terhadap penerimaan negara dari sektor tersebut.

Dalam APBN 2019, proyeksi penerimaan sektor migas mencapai Rp 168,62 triliun.

Namun, harga minyak dunia dan Indonesia crude price (ICP) yang belum mencapai USD 70 per barel membuat pemerintah pesimistis.

Pada 2018, pendapatan negara dari sektor migas terdongkrak naiknya harga minyak dunia.

Pada 2018, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) migas mencapai Rp 163,44 triliun.

Angka itu naik hampir dua kali lipat dari target dalam APBN 2018 sebesar Rp 86,51 triliun.  (vir/ell/c7/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Produksi Minyak 2019 Diprediksi Sama dengan 2018


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler