Produksi Minyak 2019 Diprediksi Sama dengan 2018

Kamis, 31 Januari 2019 – 13:21 WIB
Ilustrasi eksplorasi migas. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyusun beberapa strategi untuk meningkatkan kontribusi minyak dan gas (migas) wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa).

Salah satunya dengan mengoptimalkan sejumlah proyek eksplorasi dan eksploitasi sumber migas.

BACA JUGA: 2019, Pertamina Sesumbar Lakukan Pendekatan yang tak Biasa

Kepala SKK Migas Jabanusa Ali Masyhar mengatakan, tahun ini produksi minyak di Indonesia diprediksi sama dengan tahun lalu. Yaitu, di kisaran 750 ribu barrel oil per day (bopd).

”Meski begitu, kami tetap berupaya terus melakukan eksplorasi dan eksploitasi agar 2022 nanti produksi nasional bisa mencapai satu juta bopd,” kata Ali, Rabu (30/1).

BACA JUGA: 2018, Produksi Migas Pertamina Meningkat 42 Persen

Ali menjelaskan, dari total produksi minyak nasional, Jatim menyumbang sekitar 30 persen dan menjadi kontributor terbesar.

”Nah, kalau digabung dengan seluruh wilayah Jabanusa, kami harap kontribusinya bisa di atas itu atau 35–40 persen,” tutur Ali.

BACA JUGA: Petronas dan Repsol Garap Wilayah Kerja Sakakemang

SKK Migas Jabanusa bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tahun ini telah menyiapkan sejumlah proyek untuk memaksimalkan produksi migas.

Antara lain, melakukan optimalisasi lapangan Metro Jombang yang dioperatori KKKS Lapindo Brantas. SKK Migas besama Lapindo juga akan mengembangkan Lapangan Tanggulangin 10 dan Tanggulangin 6.

Tidak hanya itu, KKKS Energi Mineral Langgeng (EML) juga tengah menggarap lapangan Saronggi di Sumenep.

Selanjutnya, ada Pertamina Hulu Energi (PHE) yang fokus memaksimalkan Lapangan Tuban serta Pertamina EP Cepu yang menggenjot Lapangan Alas Dara dan Lapangan Kemuning (ADK) Blora.

”Khusus Lapindo Brantas, kami perkirakan 20 Februari nanti sudah mulai tahap ngebor sumur,” jelas Ali.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menuturkan, secara nasional, pihaknya akan menggarap dua proyek gas yang beroperasi pada kuartal pertama 2019.

Yaitu, proyek Betara Complex yang dikerjakan PetroChina International Jabung Ltd dan proyek Terang Sirasun Batur Phase 2 milik Kangean Energy Indonesia Ltd.

”Produksi gas di Betara bisa mencapai 12 mmscfd. Kemudian, Terang Sirasun Batur akan menghasilkan 200 mmscfd,” ujar Wisnu.

Wisnu menegaskan, dua proyek tersebut merupakan bagian dari 13 proyek yang ditargetkan SKK Migas beroperasi tahun ini. Total investasi 13 proyek itu mencapai USD 702 juta. (car/c20/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tingkatkan Pemahaman Industri Migas di Kalangan Pelajar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler