jpnn.com, SURABAYA - Kontribusi migas (minyak dan gas) dari wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara diharapkan bisa mencapai 40 persen hingga akhir tahun. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyusun beberapa strategi. Salah satunya, mengoptimalkan sejumlah proyek eksplorasi dan eksploitasi sumber migas.
Kepala SKK Migas Jabanusa Ali Masyhar mengatakan, tahun ini produksi minyak di Indonesia diprediksi sama dengan tahun lalu. Yaitu, di kisaran 750 ribu barrel oil per day (bopd).
BACA JUGA: Produksi Minyak 2019 Diprediksi Sama dengan 2018
”Meski begitu, kami tetap berupaya terus melakukan eksplorasi dan eksploitasi agar 2022 nanti produksi nasional bisa mencapai 1 juta bopd,” jelasnya saat FGD Sinergi Pengelolaan Program Tanggung Jawab Sosial Industri Hulu Migas di Surabaya.
Ali menjelaskan, dari total produksi minyak nasional, Jatim menyumbang sekitar 30 persen dan menjadi kontributor terbesar. ”Nah, kalau digabung dengan seluruh wilayah Jabanusa, kami harap kontribusinya bisa di atas itu atau 35–40 persen,” tuturnya.
BACA JUGA: 2019, Pertamina Sesumbar Lakukan Pendekatan yang tak Biasa
SKK Migas Jabanusa bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tahun ini telah menyiapkan sejumlah proyek untuk memaksimalkan produksi migas. Antara lain, melakukan optimalisasi lapangan Metro Jombang yang dioperatori KKKS Lapindo Brantas.
SKK Migas besama Lapindo juga akan mengembangkan Lapangan Tanggulangin 10 dan Tanggulangin 6. Tidak hanya itu, KKKS Energi Mineral Langgeng (EML) juga tengah menggarap lapangan Saronggi di Sumenep.
BACA JUGA: 2018, Produksi Migas Pertamina Meningkat 42 Persen
Selanjutnya, ada Pertamina Hulu Energi (PHE) yang fokus memaksimalkan Lapangan Tuban serta Pertamina EP Cepu yang menggenjot Lapangan Alas Dara dan Lapangan Kemuning (ADK) Blora. ”Khusus Lapindo Brantas, kami perkirakan 20 Februari nanti sudah mulai tahap ngebor sumur,” jelasnya.
BACA JUGA: Hamdalah, Makin Banyak Tambang SDA Kembali ke Pangkuan RI
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menuturkan, secara nasional, pihaknya akan menggarap dua proyek gas yang beroperasi pada kuartal pertama 2019. Yaitu, proyek Betara Complex yang dikerjakan PetroChina International Jabung Ltd dan proyek Terang Sirasun Batur Phase 2 milik Kangean Energy Indonesia Ltd.
BACA JUGA: Jatim Beruntung Bisa Manfaatkan Gas Sendiri
”Produksi gas di Betara bisa mencapai 12 mmscfd. Kemudian, Terang Sirasun Batur akan menghasilkan 200 mmscfd,” ungkapnya.
Wisnu menegaskan, dua proyek tersebut merupakan bagian dari 13 proyek yang ditargetkan SKK Migas beroperasi tahun ini. Total investasi 13 proyek itu mencapai USD 702 juta. (car/c20/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petronas dan Repsol Garap Wilayah Kerja Sakakemang
Redaktur & Reporter : Soetomo