Penyelamatan Arsip Penanganan Covid-19 di Indonesia jadi Perhatian Asia Tenggara

Kamis, 25 November 2021 – 22:55 WIB
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana KemenPAN-RB Rini Widyantini dan Kepala ANRI Imam Gunarto. Foto tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Penyelamatan arsip penanganan Covid-19 menjadi perhatian dalam pertemuan lembaga kearsipan di Asia Tenggara.

Menurut Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Rini Widyantini ketiadaan pengetahuan yang memadai dalam menghadapi pandemi Covid-19 telah mendorong pemerintah melakukan inovasi dan terobosan, terutama dalam penyusunan kebijakan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat. 

BACA JUGA: COVID-19 Makin Galak, Jerman Pertimbangkan Kebijakan Represif

Seluruh upaya pemerintah dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19, terekam dalam berbagai kebijakan dan kegiatan yang dihasilkan kementerian/lembaga.

Rekaman kebijakan dan kegiatan tersebut, kata Rini sudah seharusnya dikelola dengan inovasi berbasis teknologi informasi. 

BACA JUGA: Gegara Pandemi Covid-19 Ribuan Anak di Jaksel Kehilangan Orang Tua

"Ini pun menjadi bagian dari akuntabilitas kinerja pemerintah selama masa pandemi Covid-19, juga sebagai media pembelajaran dan sumber pengetahuan bagi generasi yang akan datang,” terang Rini dalam Southeast Asia Regional Branch of International Council on Archives (SARBICA) International Seminar 22nd General Conference yang berlangsung sejak 23 sampai 25 November secara daring dan luring.

Dijelaskan Deputi Rini dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia, KemenPAN-RB bersama-sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) berinisiatif melakukan pelindungan dan penyelamatan arsip yang dihasilkan dari segala kegiatan penanganan Covid-19.

BACA JUGA: Obat COVID-19 Made in China Siap Masuk Pasar Desember

Salah satunya dengan mengeluarkan Surat Edaran MenPAN-RB Nomor 62 Tahun 2020 tentang Penyelamatan Arsip Penanganan Covid-19 dalam Mendukung Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah.

Sementara Kepala ANRI Imam Gunarto menyampaikan bahwa penunjukkan Indonesia melalui ANRI sebagai tuan rumah penyelenggaraan konferensi internasional didasarkan atas hasil General Conference SARBICA tanggal 24 Oktober 2018 di Putrajaya, Malaysia. Tema yang menjadi perhatian pada pertemuan Ini “Safeguarding the Archives”: Memory, Pandemic, and Technology”. 

Tema tersebut kata Imam memiliki filosofi dan makna yang sesuai dengan semangat penyelenggaraan kearsipan yang bisa dilihat dari tiga perspektif.  

"Yaitu berkaitan dengan peningkatan peran arsip sebagai warisan dokumenter dunia, respons terhadap pandemi, dan pemanfaatan teknologi,” jelas Imam.

Selain seminar internasional, ANRI mewakili Indonesia juga menjadi tuan rumah penyelenggaraan 23rd Executive Board Meeting dan 22nd General Conference SARBICA.

Executive board meeting merupakan pertemuan tahunan pimpinan lembaga kearsipan nasional di wilayah Asia Tenggara yang membahas perkembangan kearsipan di wilayah regional, sekaligus program-program kearsipan yang diselenggarakan oleh SARBICA termasuk keanggotaan. (esy/jpnn)


Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler