Penyesalan Inisiator Pesta Gay Sampai Meneteskan Air Mata

Selasa, 02 Mei 2017 – 05:59 WIB
Andrias saat diperiksa di Polrestabes Surabaya Foto Dida Tenola/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Salah seorang tersangka dalam pesta seks gay, Andrias mengaku menyesal akan tindakannya. Pria asal Jombang, Jawa Timur itu juga sempat meneteskan air mata saat Polrestabes Surabaya merilis pesta gay.

Penyesalan itu disampaikan Andrias alias Andre dalam sebuah wawancara eksklusif dengan wartawan JawaPos.com, Senin (1/4).

BACA JUGA: Pesta Esek-esek di Hotel, Datang Belakangan Menonton Dulu Biar Panas

“Saya malu saja sampai seperti ini," kata Andrias.

BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan dari 14 Gay Mengelar Pesta Seks

Andrias menjadi inisiator pesta gay yang digelar di Hotel Oval Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (30/4) dini hari WIB. Aksi itu akhirnya dibubarkan polisi setelah digerebek.

Ada 14 yang berhasil dibekuk. Delapan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Andrias yang mengaku sarjana ekonomi itu menambakan, selama ini lebih memilih untuk menikmati pesta tanpa embel-embel seks.

BACA JUGA: Pesta Gay di Surabaya, 3 Larangan dan 4 Mekanisme Harus Dipatuhi

"Saya cuma senang bisa mengumpulkan yang lain. Orientasi saya cuma ngobrol-ngobrol, saling bercerita. Saat polisi datang, saya nggak ngapa-ngapain," lanjutnya.

Meski mengaku tidak berorientasi seksual, Andrias mengemas pestanya dengan maksimal. Misalnya, menantang para peserta untuk menjadi Go Go Boy.

Itu adalah istilah bagi para gay untuk menari telanjang. Aturannya sama seperti penari striptease pada umumnya, berani dan berminat bisa menari erotis.

Menanggalkan pakaiannya satu per satu hingga akhirnya benar-benar telanjang bulat.Para peserta yang berminat, dan penampilannya menghibur bakal mendapat hadiah.

"Dari uang pendaftaran itu hadiahnya," imbuhnya.

Namun, pada acara yang berujung penggerebekan polisi itu tidak ada Go Go Boy. Sebab, dari 14 orang yang ada di dalam kamar 314 itu hanya membangun chemistry lewat obrolan santai, menonton film gay, dan tentu saja, berhubungan badan.

Lebih dari dua kali menggelar pesta gay, Andrias mengaku puas. Sebab, antusiasme warga sangat besar.

Menurutnya, itu menunjukkan di Surabaya banyak pria homoseksual, maupun biseksual. Buktinya, dari acara yang sudah digelar, Andrias sering mendapati peserta baru.

Namun, dia tidak lagi bisa membuat pesta serupa karena terancam mendekam di penjara cukup lama. Andrias sendiri sempat menangis saat polisi merilis pesta gay tersebut pada Minggu (30/4) siang. (did/JPG/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesta Gay di Surabaya, Sebegini Tarif Tiket dan Cara Sebar Undangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler