Penyiksa Bocah Diduga Pernah Jadi Korban Kekerasan

Selasa, 17 Desember 2013 – 23:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menduga pelaku penyiksaan terhadap Adit (7), di Riau, juga pernah mengalami tindak kekerasan maupun pelecehan. Reza mendasarkan dugaannya itu dari banyak kasus kekerasan yang pernah diamati.

Adit merupakan korban kekerasan yang diduga dilakukan orang tua dan pamannya sendiri. Bocah yang ditemukan warga tergeletak di perkebunan kelapa sawit PTPN V Kabupaten Kampar, Riau itu dalam kondisi mengenaskan dengan luka di sekujur tubuh.

BACA JUGA: Ingatkan Pemilu Bukan Ajang Hamburkan Uang Negara

Menurut Reza, dalam menganalisa kasus ini perlu diamati faktor anak dan faktor pelaku. Tapi jika sebatas mengamati faktor pelaku, ada temuan bahwa sebagian pelaku kekerasan maupun pelecehan terhadap anak ternyata juga punya riwayat pernah mengalami kekerasan/pelecehan.

"Jadai, dia (pelaku, red) seperti belajar bahwa cara 'mengasuh' anak memang dengan kekerasan," kata Reza kepada JPNN.com, Selasa (17/12).

BACA JUGA: Pemberhentian Sementara Tunggu Atut Berstatus Terdakwa

Namun, alumnus Fakultas Psikologi UGM dan University of Melbourne itu menganggap sebab-musabab terjadinya kekerasan terhadap anak tak lagi penting. Sebab, justru yang penting untuk dipermasalahkan adalah warga di sekitar terjadinya kekerasan.

"Di mana orang warga sekitar? Tidak ada yang tahu? Jika tahu, mengapa tidak melapor ke polisi? Kalau mereka diam padahal tahu, mereka juga bisa diperkarakan.," kata dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian itu.

BACA JUGA: Penguatan DPD Lebih Baik Lewat Amandemen UUD

Kemudian, hak asuh atas anak itu bisa dicabut, lalu dipindahkan ke pihak lain yang lebih kompeten menjadi effective parent. "Nah, si pelaku bisa dijatuhi pidana. Jika ia adalah orngtua korban, maka ia dikenai pemberatan hukum," tegasnya.

Lalu apa cara paling efektif yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan diri dan memulihkan psikologi Adit yang kini mengalami trauma berat? "Obati luka fisik, rehabilitasi psikis, intervensi moral eksistensialnya," cetus Reza.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Pemimpin Harus Berjiwa Pluralis dan Antikorupsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler