Penyu Paloh Masih Terancam

Senin, 07 April 2014 – 07:17 WIB

jpnn.com - PONTIANAK - Kelestarian penyu sebagai satwa dilindungi di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, masih memprihatinkan. Ancaman pencurian telur membuat populasi penyu kian menurun. Bahkan, untuk mendapatkan telur, para pemburu tidak segan membantai satwa dilindungi tersebut.

Dalam kurun empat tahun terakhir, sedikitnya 10 penyu ditemukan mati mengenaskan. “Itu yang terdata. Bisa saja jumlahnya lebih dari itu,” kata Dwi Suprapti, koordinator Konservasi Penyu WWF Indonesia Program Kalimantan Barat.

BACA JUGA: Siswa Bawa Laptop, Beban Listrik Naik

Sejak dulu, kata Dwi, telur penyu asal Paloh merupakan komoditas perdagangan di Kalimantan Barat maupun di Sarawak, Malaysia. Telur penyu hasil perburuan tersebut biasanya dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun lintas negara.

Kalimantan Regional Leader WWF-Indonesia Hermayani Putera menyatakan, para pemburu lebih memilih menjual telur ke pasar Malaysia karena harga jualnya jauh lebih tinggi, yakni Rp 3.000-Rp 5.000. “Saat musim puncak peneluran, pengumpul telur bisa menghasilkan lebih dari Rp 10 juta per malam,” jelasnya.

BACA JUGA: Rem Blong, Bus Terguling, 4 Siswa Tewas

Menurut Hermayani, mayoritas pesisir Paloh belum terlindungi. Hanya sebagian kecil wilayah yang sudah ditetapkan sebagai taman wisata alam (TWA). Sementara itu, kawasan di luar TWA tersebut belum terlindungi sehingga menjadi sasaran perburuan telur penyu sepanjang tahun.

Saat ini lebih dari 3.000 sarang penyu hijau (lebih dari 700 betina) per tahun dijumpai di Pantai Paloh. Data itu menunjukkan bahwa populasi penyu di Pantai Paloh cukup tinggi. Namun, telur penyu tersebut masih dieksploitasi secara besar-besaran karena harga jualnya tinggi.

BACA JUGA: 5 Tahun Menderita Kenker, Kedua Mata Suwarno Tak Berfungsi

Ancaman lain terhadap populasi penyu di Paloh adalah pemanfaatan bentangan pantai sebagai jalur alternatif atau akses penghubung bagi masyarakat setempat menuju atau pulang dari kota terdekat. Akses langsung melalui pantai, terutama saat malam, meningkatkan perburuan telur penyu serta mengganggu aktivitas peneluran penyu. (her/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geger, Mayat Bayi Mengapung Di Sungai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler