jpnn.com, BANTUL - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyelenggarakan kegiatan pembinaan penyuluh pertanian dan petani wilayah Jawa Timur.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan dukungannya penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Jawa Timur.
BACA JUGA: Kementan Dorong Masyarakat Melek Literasi Pertanian lewat Panen Buku, Serap Ilmu
"Saya dulu pernah jadi PPL (Penyuluh Petani Lapangan), jadi saya tahu bagaimana perasaan PPL," kata Mentan Amran pada kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian tersebut di Graha Sandiya Semen Gresik Tuban, Kamis (22/11).
Acara ini dihadiri oleh 2.500 peserta undangan yang terdiri dari penyuluh pertanian, anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), P4S, serta Petani Milenial Jawa Timur, anggota KTNA Provinsi Jawa Timur, Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI), dan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN).
BACA JUGA: Tingkatkan Produksi Beras Nasional, Mentan Amran Serukan Tanam Culik dari Tuban
Dia menyebutkan kehadiranya dalam pembinaan penyuluh tersebut untuk bertatap muka dengan para penyuluh dan petani guna memberikan motivasi agar bersemangat dalam meningkatkan produktivitas pangan dan menekan impor.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa dalam menekan impor dan agar dapat berswasembada, maka Kementan bersama semua pihak fokus pada produksi padi dan jagung untuk peningkatan produksi pangan khususnya padi dan jagung tahun 2023-2024 ini.
BACA JUGA: Mentan Amran Kembali Genjot Upaya Khusus Percepatan Produksi Padi dan Jagung
"Penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan. Penyuluh jangan pernah mengeluh dan harus merubah mindset," sebutnya.
“Dulu kami pernah berswasembada, bahkan Indonesia pernah diberikan penghargaan oleh FAO karena berhasil swasembada dan sekarang saatnya kita harus melanjutkan,” imbuh Amran.
Dia berjanji akan mempermuda penyuluh pertanian dan petani untuk membantu peningkatan produksi padi dan jagung.
Pertama, menghapuskan kartu tani untuk mempermudah petani memperoleh pupuk bersubsidi.
"Sekarang akses pupuk subsidi akan lebih mudah. Yang kedua, mulai tanggal 1 Desember nanti, BOP (Biaya Operasional Penyuluh) akan naik 200 ribu rupiah dan bisa naik lagi tahun depan jika hasil tanamnya baik," ucapnya.
Penyuluh dan para petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan.
"Ingat, krisis pertanian akan menjadi krisis politik dan membuat pemerintah sulit berkembang, karena itu kita harus jaga bersama. Pangan adalah senjata kita dan kedepannya kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor dan kita harus ekspor," kata Amran.
Kepala Badan Penyuluhan BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Jawa Timur serta untuk memotivasi para petani dan steakholder yang terkait.
Penyuluh pertanian merupakan garda terdepannya. Oleh karena itu, penyuluh adalah kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada.
"Melalui pertemuan ini diharapkan para petani dan penyuluh pertanian dapat berkolaborasi dilapangan untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali swasembada pangan," sebutnya.
"Hari ini saya mewakilkan penyuluh pertanian dan petani, keinginan kami untuk menyukseskan program pertanian untuk meningkatkan produksi padi dan jagung, terutama di Jawa Timur," pinta Dedi. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Firli Tersangka, Eks Mentan SYL Merespons Begini
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian