jpnn.com - JAKARTA - Beberapa Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi memberikan sejumlah piagam penghargaan kepada jajaran Polres Metro Jakarta Utara yang telah menangani kasus penembakan advokat secara responsif dan proporsional.
Ada pun para pengurus DPN yang secara langsung memberikan piagam penghargaan itu adalah Wakil Ketua Umum DPN Harris Arthur Hedar dan Dwiyanto Prihartono serta Sekretaris Jenderal Thomas Tampubolon.
BACA JUGA: Pakar: Tak Ada Pelanggaran Ahok Keluarkan Diskresi
Harris menjelaskan, penghargaan diberikan karena penanganan kasus penembakan oleh jajaran Polres Metro Jakarta Utara merupakan wujud perlindungan terhadap advokat yang sedang menjalankan tugas profesinya.
"Ini wujud konkrit sinergitas antar sesama penegak hukum" ujar Harris.
BACA JUGA: Ahok: 27 Tanggal Baik, Pak Jokowi Juga Reshuffle
Ketujuh piagam penghargaan yang telah terbingkai ditandatangani oleh Ketua Umum DPN Fauzie Yusuf Hasibuan, Ketua Dewan Pembina Otto Hasibuan dan Ketua Dewan Pakar Mahfud MD.
Sedang penerimanya adalah Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Daniel Bolly H. Tifaona, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Yuldi Yusman, Kanit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara AKP Lukman, Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading Iptu Fahmi Amarullah, Kasubnit 2 Jatanras Polres Metro Jakarta Utara Iptu Aldo Primananda Putra serta Aiptu Robby Parinusa dan Bripka Abdul Gofur masing-masing anggota Jatanras Polres Metro Jakarta Utara.
BACA JUGA: Asyik, PLN Gratiskan Naik Daya 1300 Va
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Sutrisno juga menyerahkan piagam penghargaan pada Kapolres Metro Jakarta Utara sebagai apresiasi atas kinerja Kepolisian yang telah memberi perlindungan hukum bagi anggotanya yang terkena musibah penembakan.
Insiden penembakan terjadi pertengahan Juni 2016 dan menimpa advokat Ardian Rizaldi di muka kantornya yang terletak di wilayah Kelapa Gading.
Beberapa hari berselang anggota Polres Metro Jakarta Utara berhasil mendeteksi pelaku yang berada di kota Pontianak.
Namun saat dilakukan penangkapan, pelaku melawan dengan sajam sehingga terpaksa dilumpuhkan setelah diberi tembakan peringatan. Saat dilarikan ke rumah sakit setempat, pelaku yang tercatat sebagai residivis tidak tertolong.
Ketua Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi Rivai Kusumanegara yang hadir dalam acara penyerahan piagam mendesak agar dalam penyusunan KUHP baru diatur pemberatan hukuman bagi segala bentuk kekerasan terhadap penegak hukum yang sedang menjalankan tugasnya termasuk hak bagi korban untuk mendapat perlindungan fisik dari LPSK atau Kepolisian.
"Sudah banyak hakim, jaksa dan advokat yang mendapat kekerasan saat menjalankan tugasnya. Saatnya KUHP baru memberi pemberatan hukuman bagi pelakunya sebagaimana hukum pidana yang berlaku di Amerika, Rusia, Jamaika dan beberapa negara lainnya." tutup Rivai.
Atas penghargaan ini, Yuldi menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus dan anggota Peradi serta Ikadin. "Ini sangat luar biasa sekali atas apresiasi kapada kami, sekalipun ini sudah menjadi tugas kami. Piagam yang diberikan ini kami apresiasi sekali," ujarnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Sebut Soal Izin Kapuk Naga Indah Gubernur Sebelumnya
Redaktur : Tim Redaksi