Peraih Emas PON XX Dijemput Mobil Bak Terbuka, Pemdanya ke Mana ya?

Rabu, 06 Oktober 2021 – 21:25 WIB
Atlet peraih medali emas cabang olahraga muaythai di PON XX Papua Susanti Ndapathaka (kanan) saat duduk di sebuah mobil pick up saat penjemputan di Bandara El Tari Kupang, NTT, Rabu (6/10/2021). ANTARA/HO

jpnn.com, KUPANG - Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanes Rumat sangat heran dengan sikap Pemerintah Provinsi NTT, membiarkan atlet peraih medali emas di ajang PON XX dijemput menggunakan mobil bak terbuka.

Peraih medali emas cabang olahraga Muaythai Susanti Ndapathaka, diketahui dijemput di Bandara El Tari Kupang menggunakan mobil pick up yang disediakan secara swadaya.

BACA JUGA: Muncul Peradangan Pada Otot Jantung, Pemberian Vaksin COVID-19 Merek ini Dihentikan

"Kami sangat menyesalkan peristiwa penjemputan ini, dan ini memalukan karena prestasi anak NTT tidak diperhatikan oleh Pemerintah NTT," ujar Rumat ketika dihubungi di Kupang, Rabu (6/10).

Peristiwa tersebut terdokumentasi dalam bentuk foto dan video dan beredar luas melalui berbagi jejaring media sosial yang disoroti kalangan masyarakat.

BACA JUGA: Begini Alasannya Wanita Tak Pernah Hamil Rentan Terkena Kanker Payudara

Anggota Komisi V DPRD NTT itu mengatakan pihaknya sangat menyesalkan peristiwa penjemputan itu yang menurutnya jauh dari kesan penghargaan terhadap atlet yang telah mengharumkan nama NTT di kancah nasional.

Untuk diketahui, Komisi V DPRD merupakan mitra KONI NTT dan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTT.

BACA JUGA: Kurangi Risiko Terkena Penyakit Jantung dengan Kunci Sederhana ini

Menurut Rumat, pihaknya telah memberikan dukungan politik anggaran yang pada awal 2021 telah disepakati sebanyak Rp 20 miliar diperuntukkan bagi kebutuhan kontingen NTT di PON XX Papua.

Pihaknya sebelumnya percaya KONI NTT bersama pemerintah provinsi telah menjalankan tugas dengan baik, untuk mengurus kepergian termasuk kepulangan kontingen semua cabang olahraga secara baik dan benar.

Namun, faktanya atlet yang mendapat medali emas tidak dijemput oleh pemerintah provinsi, malah dengan mobil pick up yang disediakan secara swadaya.

"Patut dipertanyakan dan patut diduga anggaran yang telah disepakati itu ada di mana," katanya.

Yohanes Rumat mengatakan dalam rapat dengar pendapat sudah diingatkan agar pemerintah bekerja sesuai tupoksi masing-masing dan jangan menyimpang dari ketentuan yang telah diatur.

Dia berharap pemerintah provinsi segera mengklarifikasi ke publik terkait peristiwa penjemputan atlet peraih medali emas tersebut, karena telah menimbulkan sorotan berbagai kalangan masyarakat.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler