Perajin Tahu Keluhkan Kenaikan Harga Kedelai Impor

Senin, 10 September 2018 – 09:10 WIB
Perajin tahu kuning. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, KEDIRI - Beberapa hari terakhir ini sejumlah perajin tahu di Kediri Jawa Timur mengeluhkan kenaikan harga kedelai impor Amerika.

Mereka sangat bergantung pada kedelai impor Amerika karena kualitasnya dianggap lebih bagus ketimbang kedelai lokal, jika digunakan untuk bahan dasar pembuatan tahu kuning.

BACA JUGA: Bikin Tempe pun Pakai Kedelai Impor, sampai Kapan?

Marfuah (54) perajin asal Kelurahan Tinalan mengatakan harga kedelai impor mengalami kenaikan sejak dua minggu terakhir.

"Harga naik untuk sementara ketersediaan pasokan masih ada," kata Marfuah.

Meski harga bahan dasar makanan tahu naik, Marfuah mengaku tidak ada niatan untuk mengurangi ukuran tahu yang dijual.

BACA JUGA: Kenaikan Harga Bahan Pokok Jangan Dijadikan Tradisi

Menurutnya, untuk porsi ukuran tahu masih tetap sama, dan harganya pun juga tidak mengalami kenaikan.

Tidak hanya makanan tahu kuning, usaha yang telah dilakoninya sejak 1987 silam ini juga menjual produk stik tahu.

BACA JUGA: Ada yang Mulai Nakal Naikkan Harga Sembako Jelang Natal

Harga jual stik tahu ukuran berat 1 ons dijual kemasan plastik seharga Rp 8 ribu. Karena jumlah permintaan stik tahu tidak begitu banyak, proses produksi pembuatannya hanya dilakukan tiga kali dalam seminggu.

"Tidak hanya harga kedelai impor yang naik. Bahan dasar, berupa pewarna makanan juga ikut ikutan naik," imbuh Marfuah.

Selain persoalan harga bahan dasar tahu yang mengalami kenaikan, pada periode Agustus lalu untuk omzet penjualan mengalami penurunan 2 persen.

Namun, menginjak September ini penjualan masih relatif stabil.(pul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Biarkan Kenaikan Harga Sembako Jelang Idulfitri


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler