Perambah Hutan di TNTN Sabotase Jalur Petugas Patroli, Pasang Ranjau Paku

Jumat, 03 November 2023 – 19:22 WIB
Petugas gabungan saat melakukan patroli di hutan lindung TNTN, kendaraannya terkena ranjau perambah. Foto:Balai TNTN.

jpnn.com, PELALAWAN - Perambah hutan di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), makin beringas. Jalur petugas patroli gabungan dari Balai TNTN bersama TNI, dan Polri, disabotase dengan ranjau paku.

Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya melakukan patroli gabungan sejak 29 Oktober hingga 2 November 2023.

BACA JUGA: Tim KLHK Tangkap 2 Perambah Hutan Habitat Gajah dan Harimau di TNTN

Patroli itu digelar di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau.

“Kami melakukan patroli di lokasi rawan pada lokasi bekas terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” kata Heru kepada JPNN.com Jumat (3/11).

BACA JUGA: Perambah Hutan di Tahura Bukit Mangkol Terancam Penjara 10 Tahun dan Denda Rp 5 Miliar

Namun, saat melakukan patroli petugas terjerumus dalam ranjau yang dibuat oleh perambah hutan.

Ranjau itu berbentuk paku yang ditancap pada papan, kemudian ditanam di dalam lumpur pada jalur yang dilewati petugas.

BACA JUGA: Dua Perambah Hutan di Kawasan Konservasi GSK Ditangkap Polisi

"Jalur yang kami lewati rupanya telah disabotase, yaitu dipasang ranjau paku oleh oknum pelaku perambah hutan. Sehingga, mengakibatkan 7 unit sepeda motor kempes ban," lanjut Heru.

Hal tersebut tidak menyurutkan semangat petugas patroli gabungan.

Mereka terus melakukan patroli hingga menemukan kawasan hutan yang telah dirambah untuk perkebunan kelapa sawit.

Di lokasi tersebut, petugas juga menemukan 15 pondok yang didirikan pelaku, serta ditemukan ribuan bibit sawit.

"Lima belas pondok yang ditemukan, langsung kami robohkan. Kemudian, kami juga memusnahkan lima ribu batang bibit sawit di lokasi," jelas Heru.

Heru menambahkan, pihaknya akan rutin melakukan patroli, terutama di areal hutan yang telah ditebang dan dibakar, untuk mencegah pelaku melakukan penanaman sawit di hutan lindung tersebut. (mcr36/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler