Perampok Bagi-bagi Gantungan Kunci di SPBU, Masih Percaya?

Rabu, 18 Oktober 2017 – 00:05 WIB
Foto: hoaks

jpnn.com, JAKARTA - Barangkali Anda pernah menerima pesan abal-abal tentang bagi-bagi gantungan kunci di SPBU. Kabar hoaks itu sebenarnya sudah pernah beredar pada 2012.

Namun, pesan tersebut kembali bermunculan di grup-grup chatting akhir pekan lalu. Jangan-jangan itu menjadi bukti betapa banyak netizen Indonesia yang mudah dikibuli.

BACA JUGA: Gencarkan Pemblokiran Situs Hoaks Jelang Pilkada Serentak

Bahkan, akhirnya mereka dengan sukarela menyebarkan informasi hoaks kepada orang lain.

”Di pom bensin, mohon jangan ambil key chain ini walau dikasih gratis. Dalamnya ada GPS. Nanti diikuti terus, sampai rumah dirampok. Ada yang kena,” tulis pesan yang banyak beredar melalui aplikasi chatting itu.

BACA JUGA: Tokoh Beken Donatur Saracen Bakal Terungkap di Persidangan

Si pembuat hoax juga sengaja mengirimkan contoh gambar gantungan kunci yang dimaksud.

Pada awal kemunculannya, pesan itu tersebar melalui Blackberry Messenger (BBM). Isinya lebih panjang dan meyakinkan.

BACA JUGA: Nama Mahfud MD Dicatut untuk Menyerang Eggi Sudjana

Katanya, kelompok perampok tak hanya membagikan gantungan kunci itu secara gratis di SPBU. Mereka juga menyasar pusat-pusat perbelanjaan.

Kala itu gantungan kunci yang mengandung GPS memang belum banyak beredar di pasaran Indonesia. Tapi, saat ini sudah banyak situs belanja yang menyediakannya.

Baik di situs jual beli Indonesia maupun luar negeri. Salah satu yang menjualnya ialah Lotmoredeals.com.

Foto gantungan kunci yang dipajang di situs Lotmoredeals sama persis dengan gambar yang digunakan para penyebar hoaks.

Ada foto telapak tangan yang digunakan sebagai alas empat gantungan kunci dengan warna berbeda (putih, hijau, hitam, dan merah muda).

Selain di Lotmoredeals, Anda bisa menemukan barang yang sama di situs jual beli Indonesia. Untuk bisa menemukannya, coba cari dengan kata kunci, ”Portable Anti Lost Bluetooth 4.0 Tracer GPS Locator Tag Alarm Wallet Key Pet Finder”.

Harga gantungan kunci itu sekitar Rp 130 ribu. Bahkan, di sebuah situs jual beli lokal, ada yang memberikan diskon hingga harganya cuma Rp 59 ribu.

Fungsi gantungan kunci itu memang sebagai pencari. Tapi, penggunaannya lebih pada agar Anda tak kehilangan atau jauh dari barang berharga.

Misalnya, menempatkan gantungan itu pada tas, kantong anak-anak, atau dikalungkan pada hewan peliharaan.

Alat bertenaga baterai CR2032 itu sebenarnya hanya dilengkapi bluetooth dengan jarak pancar 10 meter.

Pengoperasiannya bisa lewat smartphone. Ketika alat itu menjauh lebih dari 10 meter dari smartphone, sinyal peringatan akan dikirim.

Alat itu memang punya fungsi mengirimkan posisi terakhirnya. Tapi, sebelumnya harus di-setting dahulu oleh pemiliknya.

Misalnya, alat ditempatkan di mobil untuk menandai tempat parkir. Ketika lupa, Anda tinggal melihat lokasinya di smartphone.

Posisi terakhir dikirim ketika sinyal bluetooth dalam gantungan kunci itu terjangkau oleh smartphone pengontrol. Oh ya, fungsi lain dari gantungan kunci tersebut adalah bisa digunakan untuk remote tongkat selfie.

Jadi, dengan spesifikasi seperti itu, rasanya tidak efektif digunakan perampok yang berniat menguntit Anda.

Sebab, dia harus selalu berada dalam radius yang tak jauh dari Anda. Jangankan digunakan perampok, alat itu, sepertinya, juga tidak efektif digunakan para istri yang ingin menguntit suaminya.

Sebab, untuk menguntit orang terdekat kita, rasanya lebih efektif mengunakan fitur lost device yang tersedia di iPhone atau Android. Dengan catatan, Anda punya password-nya, ya.

Meski pesan di atas termasuk hoaks lama, kewaspadaan terhadap modus baru kejahatan tetap harus kita tingkatkan. (gun/eko/c10/fat)

FAKTA

Foto gantungan kunci dalam pesan hoaks diambil dari situs jual beli. Alat itu hanya dilengkapi bluetooth dengan radius 10 meter. Pesan peringatan serupa pernah menyebar pada 2012.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda Muhammadiyah Polisikan Pengelola Seword.com


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler