Perampok Sadis, Bacok Dua Perempuan

Kamis, 01 Januari 2015 – 09:08 WIB

jpnn.com - PROBOLINGGO - Kawanan perampok sadis kembali beraksi di wilayah Kabupaten Probolinggo. Tidak tanggung-tanggung, dua keluarga warga Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, menjadi korban kebiadaban pelaku kemarin dini hari (31/12).

Korban perampokan adalah keluarga Nawawi, 64, dan rumah anaknya, Mahmudi. Lokasi rumah dua keluarga tersebut memang berdampingan. Nawawi tinggal bersama istrinya, Misnati. Sementara itu, Mahmudi tinggal dengan sang istri, Sulastri, dan dua anaknya yang berusia delapan tahun dan enam bulan.

BACA JUGA: Cari Ikan Pakai Bondet, 4 Nelayan Disergap

Perampokan tersebut berlangsung saat dua keluarga itu sedang terlelap. Pelaku masuk ke rumah korban dengan menjebol tembok dapur belakang dengan diameter sekitar 70 sentimeter. Setelah masuk ke pekarangan di belakang rumah, pelaku mencongkel pintu dapur. Lantas, pelaku masuk ke ruang tamu. Di lokasi itulah, Nawawi dan istrinya tidur.

Di ruangan tersebut, para pelaku yang berjumlah tiga orang itu lantas mengalungi leher korban dengan celurit. Lalu, dua pelaku menutup mata Nawawi dengan lakban. Tidak hanya itu, tangan dan kaki Nawawi diikat. Seorang pelaku lainnya mengikat kaki dan tangan Misnati. 

''Saat itu mata saya langsung ditutup. Jadi, saya tidak tahu ciri-ciri pelaku secara jelas. Tetapi, ada seorang pelaku yang masuk ke dalam rumah. Saya tidak tahu apakah ada pelaku lain di luar,'' kata Nawawi kepada Jawa Pos Radar Bromo saat ditemui di lokasi kejadian kemarin siang.

Misnati sempat berusaha memberontak dan berteriak. Akibatnya, para pelaku pun melukai bagian kening Misnati dengan celurit. Nawawi hanya mendengar suara istrinya yang merengek agar tidak dibunuh. ''Jangan bunuh saya. Apa yang mau diminta, saya beri,'' ujar pria yang bekerja sebagai pedagang sayur itu menirukan suara istrinya. 

Setelah mengancam Misnati, para pelaku mempreteli kalung emas seberat 10 gram dan tiga cincin masing-masing seberat 10 gram yang dipakai Misnati. Puas menggasak perhiasan istri Nawawi, salah seorang pelaku mengajak rekannya bergeser. Kali ini rumah anaknya, Mahmudi, yang terhubung dan berdampingan dengan rumah Nawawi menjadi sasaran. 

Mahmudi yang kala itu tidur di ruang tengah bersama anak pertamanya tidak menyadari bahaya yang mengancam. Saat itu para pelaku yang sudah berada di rumah Mahmudi memegang anak korban dan mengalunginya dengan celurit. Khawatir anaknya terluka, Mahmudi tidak bisa berbuat banyak. 

''Saya sampai tidak ingat apakah para pelaku memakai topeng atau tidak. Sebab, saya langsung panik saat anak saya dikalungi celurit,'' ungkap Mahmudi saat ditemui di RSUD Waluyojati Kraksaan.

Pria yang memiliki toko itu mengaku, para pelaku hanya mengikat tangannya. Jadi, saat para pelaku masuk ke kamar istrinya, Mahmudi langsung keluar rumah dan berteriak meminta pertolongan.

Saat itulah, warga sekitar berdatangan ke rumah korban. Tetapi, tiga pelaku langsung kabur setelah merampas gelang perhiasan seberat 5 gram yang dipakai istrinya. ''Istri saya kena bacok di bagian kepalanya. Tapi, untungnya semua selamat,'' tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Riky Haznul yang diwakili Kasatreskrim AKP Roy A. Prawirosastro menyatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi sudah melakukan olah TKP. Para pelaku diketahui masuk dan keluar melalui pintu yang sama. ''Para pelaku diduga berjumlah tiga orang,'' jelasnya. (mas/aad/JPNN/c20/dwi)

BACA JUGA: Bajing Loncat Beraksi, Ngakunya untuk Beli Susu Anak

BACA JUGA: Guru-Aparat Dominasi Pelaku Kejahatan Seksual Anak

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Tahun Gauli Cucu, Kakek: Kami Ini Samo-samo Suko


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler