Perampok Tamak Menipu Teman Sendiri, Beginilah Jadinya...

Sabtu, 22 Oktober 2016 – 10:38 WIB
AW dan SS yang berkomplot merampok minimarket 24 jam di Purwokerto, Jawa Tengah saat digelandang polisi. Foto: Radar Banyumas/JPG

jpnn.com - PURWOKERTO - Sudah merampok lalu bersifat tamak. Itu yang membuat dua perampok berinisial AW dan SS asal Purwokerto begitu cepat tertangkap tangan.

Kisahnya bermula ketika AW dan SS pada Kamis (20/10) dini hari berembuk di Jalan Wiryaatmaja Purwokerto. Mereka berdua sudah membulatkan tekad untuk merampok.

BACA JUGA: Pemuda Pengangguran Malah Menyambi Berjualan Sabu-Sabu

Mereka lantas memetakan target. Keduanya juga sudah sepakat soal pembagian hasil rampokan.

“Kesepakatan awal, target mereka adalah minimarket di Jalan KS Tubun. Namun, sesampainya di lokasi ternyata situasi di toko itu ramai dan banyak penjaga toko,” tutur Kapolsek Purwokerto Barat AKP Susanto seperti diberitakan Radar Banyumas.

BACA JUGA: Harta Karun Dimas Kanjeng dari Alam Ghaib...Kata Mereka sih

Merasa kondisi tidak mendukung, kedua perampok itu mengurungkan niatnya dan hanya berpura-pura membeli minuman. Mereka pun mengalihkan target ke mini market di wilayah Porka.

Saat itu sudah jam setengah lima pagi. Sesampai di lokasi, toko yang mereka tuju dalam keadaan sepi.

BACA JUGA: Yang Dicuri Tak Seberapa, Bonyoknya...Ampuun Pak!

“Mereka pun melancarkan aksinya. AW langsung masuk ke dalam toko dan menodongkan pisau ke arah kasir, sedangkan SS berjaga di luar toko,” tutur Susanto.

Sambil menodongkan pisau, AW memaksa kasir membuka laci penyimpanan uang. AW lantas menguras isi laci dan pergi melarikan diri.  Dari dalam laci, AW menggasak uang senilai Rp 600 ribu.

“Kedua tersangka kemudian kembali ke tempat semula, yaitu Jalan Bank atau Jalan Wiryaatmaja untuk membagi uang hasil merampok itu,” papar Susanto.

Nah, ketika itulah AW yang menjadi eksekutor perampokan tergoda untuk memiliki semua hasil rampokan. AW mengaku kepada SS jika dia hanya mendapat uang Rp 200 ribu dari merampok itu. “AW sudah terlebih dulu menyembunyikan Rp 400 ribu di dalam celananya,” kata Susanto.

Hasil merampok versi AW yang hanya Rp 200 ribu itu akhirnya dibagi berdua. Masing-masing Rp 100 ribu. Yang bikin lebih sedih lagi bagi SS karena dia ternyata masih punya hutang Rp 100 ribu kepada AW.

 “Saat itu juga AW menagih ke SS, hingga habislah duit SS untuk membayar hutangnya ke AW,” ujar Susanto.

AW yang montir sepeda motor, sedangkan SS yang sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Manis itu akhirnya berencana merampok lagi. “Mereka menuju daerah Sawangan. Di sana juga ada sebuah mini market yang buka 24 jam,” kata Susanto.

Sesampainya di tempat sasaran, keduanya melakukan aksi serupa. SS berjaga di luar, dan AW masuk ke toko. Tapi, di lokasi kedua ini aksi mereka tak berlangsung mulus.

“Apes bagi pelaku, penjaga toko ternyata memberanikan diri untuk melawan. Tangan pelaku dipegang penjaga toko dan ditekuk ke atas,” jelas Susanto.

Terjadi aksi saling dorong dan berusaha saling melumpuhkan. Hasilnya, pelaku dilumpuhkan oleh petugas toko.

Mendengar terjadinya keributan di dalam toko, SS yang menunggu di luar melarikan diri menggunakan sepeda motor. Sedangkan AW diamankan dan dibawa ke Mapolsek Purwokerto Barat.

“Saat melancarkan aksinya, tersangka mengenakan helm dan kaca mata hitam. Namun, tindakan mereka berhasil terekam CCTV mini market,” tegasnya.

Setelah dilakukan penyelidikan dan interogasi, polisi mengejar satu tersangka yang melarikan diri. Akhirnya, SS dapat diringkus di rumahnya.

Kepada petugas, AW mengaku merupakan warga Bobosan, Purwokerto Utara. Sedangkan SS merupakan warga Jalan Wiryaatmaja. “Mereka butuh uang untuk membeli burung,” imbuh Susanto.

AW mengaku pernah melakukan aksi serupa di Jakarta. Sedangkan SS mengaku baru pertama kali melakukan aksi ini.

“Kedua tersangka kini diamankan di Mapolsek Purwokerto Barat beserta barang bukti berupa uang Rp 600 ribu, celana sobek milik petugas toko, sepeda motor untuk sarana dan sebilah pisau milik tersangka. Kedua tersangka, diancam dengan pasal 365 KUHP tentang tindak pencurian dengan kekerasan,” pungkas Susanto.(mif/dis/jpg/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa ITB Diuber Pengendara Motor...Crasss, Bersimbah Darah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler