Perampokan Bank Muamalat Diduga Sandiwara

Senin, 25 Agustus 2014 – 08:35 WIB

jpnn.com - MEDAN - Kasus perampokan bersenjata api yang terjadi pada Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Muamalat di Jalan Krakatau Nomor 164-B, Pulau Brayan Bengkel, Medan Timur, hingga kini masih dalam penyelidikan pihak Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Medan.

Kasat (Kepala Satuan) Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram mengatakan, hasil penyelidikan sementara polisi menemukan beberapa kejanggalan. Menurutnya, perampokan tersebut diduga sandiwara.

BACA JUGA: TKI Ditemukan Tewas di Jalan Tol

"Kami merasa banyak kejanggalan yang terjadi sehingga mengarah terjadinya kelalaian atau kesengajaan. Ini bukan perampokan seperti biasanya. Ada kemungkinan ini hanya permainan sandiwara saja," kata Bram kepada Sumut Pos saat ditemui di Polsek Medan Barat usai menggelar konferensi pers, Minggu (24/8) siang.

Ia menyebutkan, untuk sementara ini pihaknya baru memeriksa saksi yang mengalami langsung kejadian tersebut. "Ada tiga orang (satpam, teller dan costumer service) yang sedang kita periksa dan sedang kita perdalam keterangan dari mereka," ujar mantan penyidik KPK ini.

BACA JUGA: Geng Motor Beraksi Bawa Celurit

Bram membeberkan, dari hasil penyelidikan anggota di lapangan, terdapat beberapa kejanggalan dan hal tidak biasa. "Dalam arti, apakah ini sengaja lalai untuk mengamankan diri atau ada keterkaitan dengan pelaku, itu yang sedang kita dalami," katanya.

Ia melanjutkan, mengenai beberapa saksi yang sudah diamankan selama 1x24 jam telah dipulangkan. "Karena alat bukti kurang tentunya kita pulangkan," ucap Bram.

BACA JUGA: Telusuri Uang Judi, Polda Siap Gandeng PPATK

"Keterangan masing-masing saksi berbeda. Sebagai contoh, ada yang tidak dapat menjelaskan bagaimana membuka pintu brankas. Padahal, seharusnya menutup pintu besi atau pintu menuju brankas itu dari pukul 15.00-17.30, tapi ternyata tidak ditutup. Jadi banyak kejanggalan yang sedang kita dalami, apakah memang kelalaian atau kesengajaan dan itu sedang kita dalami," sebut Bram.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk senjata yang digunakan pelaku diduga kuat menggunakan air softgun. Karena, dari pelatuk dengan pemicu/penarik berwarna oranye.

"Seharusnya dua perampok ini bisa diringkus. Karena yang satu sibuk megang softgun sambil mengambil uang dan satu lagi badannya kecil. Jadi, kita belum bisa pastikan apakah ada keterlibatan petugas satpam atau tidak. Kita lagi mendalami apakah kesengajaan atau kelalaian. Sebab, setiap uang bank mencapai jumlah Rp200 juta, itu harus disetorkan tetapi itu kenyataannya tidak," tandas Bram. (ris)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tertangkap, Napi Kabur Diisolasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler