jpnn.com, TANAH BUMBU - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), terus berikhtiar meningkatkan kualitas SDM para petani di daerahnya.
Salah satu cara yang ditempuh adalah lewat program Pelatihan Penyuluh Lapangan (PPL) Swadaya yang notabene bagian dari Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP).
BACA JUGA: Perhatikan Foto Anggota Polisi di Belakang AKBP Rofikoh Yunianto, Dia Sudah Dipecat
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu Fauraji Akbar mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi ialah masih kurangnya jumlah penyuluh yang berkompeten dengan persoalan yang dihadapi oleh para petani di daerah irigasi.
Maka dari itu, giat pelatihan PPL Swadaya ini merupakan sarana yang amat strategis.
BACA JUGA: Ibu Ineu Mengaku Dibegal dan Kehilangan Rp 1,3 Miliar, Malah Dijadikan Tersangka
"Ini merupakan bagian dari penguatan sinergitas antara penyuluh swadaya, pelaku usaha, pelaku utama gapoktan dan poktan dengan penyuluh pertanian pegawai negeri," ujar Fauraji Akbar melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/10).
Dia menjelaskan salah satu output dari pelatihan PPS Swadaya ini terjalinannya kerja sama yang baik, sehingga bisa saling mendukung dan bergerak bersama untuk membantu masyarakat dalam lingkup IPDMP yang lebih maju.
“Kami harap para PPL Swadaya dengan dukungan program seperti IPDMIP ini bisa membantu usaha petani dari binaan di kecamatan masing-masing. Masyarakat petani perlu adanya rangkulan dan pembejalaran, sehingga kegiatan kali ini diperlukan supaya terjadi keselarasan dalam bekerja dan terarah," ujar Akbar.
Akbar memaparkan, pendekatan pembelajaran kepada para Petani lokal perlu digiatkan. Misalnya para pelaku usaha petani dalam wilayah-wilayah IPDMIP masih sering dijumpai menggunakan bibit varitas lokal, hal ini memerlukan pendekatan agar petani bisa beralih ke bibit varitas unggul.
"Maka dari itu pelatihan PPL Swadaya ini sangat penting agar masyarakat petani dapat lebih baik dalam berbudidaya dan memperoleh hasil produksi maupun produktivitas lebih meningkat. Dalam hal ini, kesejahteraan petani dengan berbagai kegiatan yang diterapkan melalui program IPDMIP, petani bisa lebih maju," jelas dia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan bahwa peran penyuluh pertanian dalam mendampingi petani sangat dibutuhkan, terutama di tengah pandemi seperti sekarang.
SYL -sapaannya- menegaskan peningkatan kompetensi dan profesionalisme dalam melaksanakan pembangunan pertanian merupakan satu keniscayaan.
“Penyuluh berperan sebagai pendidik, memberikan pengetahuan atau cara-cara baru dalam budidaya tanaman agar petani lebih terarah dalam usaha taninya, meningkatkan hasil, dan mengatasi kegagalan-kegagalan dalam usaha tani khususnya daerah irigasi,” bebernya.
Dia mengingatkan tantangan saat ini luar biasa sehingga perlu disikapi dengan cara kerja yang luar biasa pula.
Penyuluh sebagai pengawal dan pendamping petani dalam melakukan usaha tani seiiring dengan pelaksanaan program pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah, dapat meningkatkan kompotensi dan profesionalismenya dalam menyampaikan informasi kepada petani.
“Sehingga segala kegiatan yang dilaksanakan dapat sesuai dengan harapan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Karena dengan meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani merupakan suatu kesuksesan bagi penyuluh di lapangan,” tegas SYL.
“Saya berharap para penyuluh di lapangan harus semangat yang kuat dalam mendorong peningkatan produksi demi kesejahteraan petani kita,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan IPDMIP harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak output dan outcome signifikan di lahan-lahan pertanian beririgasi.
IPDMIP dapat berperan melalui kegiatan Training of Trainer (TOT), Training of Facilitator (TOF), Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) di tingkat provinsi (Kostrawil) dan kabupaten (Kostrada).
Dedi Nursyamsi mengharapkan NPIU dari IPDMIP dalam bekerja mencontoh tim sepak bola yang mengutamakan kerjasama tim, kemampuan individu sehingga dapat menerjemahkan dan melaksanakan arahan pimpinan.
“Tim NPIU juga harus melakukan akselerasi semua kegiatan melalui proses yang cepat, sistematis, dan taktis,” katanya. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti