Perang di Marawi: Hapilon Lari, Omarkhayam Tewas, Cukong Pergi

Selasa, 27 Juni 2017 – 15:40 WIB
Marinir Filipina melakukan operasi pembersihan untuk merebut kembali kota Marawi di Filipina selatan dari kontrol militan Maute. Foto: Jeoffrey Maitem/Inquirer

jpnn.com, MARAWI - Kemenangan militer Filipina atas pemberontak di Kota Marawi, Lanao del Sur, tampaknya sudah di depan mata. Pihak angkatan bersenjata Filipina mengatakan mereka sedang melakukan verifikasi laporan yang menyebutkan Isnilon Hapilon meninggalkan pejuangnya di Marawi.

Selain laporan soal Hapilon, salah satu dari duo bersaudara pemimpin kelompok Maute yang menduduki Marawi, Omarkhayam disebut sudah tewas. Kini tinggal Abdullah. Sementara Mahmud Ahmad, sosok yang dikenal memberikan modal perjuangan buat Maute, juga dikabarkan telah pergi.

BACA JUGA: Pertempuran Sengit, Hapilon Kabur dari Marawi, Sang Pastor Masih Hidup

Sejumlah laporan tersebut didapatkan pihak militer dari warga sipil yang berhasil diselamatkan dan lewat penyadapan radio militer dari zona pertempuran.

Pemimpin dan anggota kelompok Maute yang tersisa kini dilaporkan berkelahi di antara mereka sendiri. Siapa yang ingin menyerah ke pihak berwenang, dieksekusi oleh anggota kelompok yang masih ingin bertahan.

BACA JUGA: Maute dan Tentara Filipina Sepakat Hentikan Saling Serang, tapi...

Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera, juru bicara Task Force Marawi, mengatakan belum jelas kapan Hapilon, yang dikatakan sebagai emir ISIS di Filipina, melarikan diri. "Perintah dan kontrol mereka sudah hancur," kata Herrera, seperti dikutip dari Philstar, Selasa (27/6).

Pejabat mengatakan jika informasi itu benar, perselisihan di antara para teroris menunjukkan bahwa pasukan pemerintah memenangkan pertempuran dan krisis Marawi akan segera berakhir. "Ini hanya masalah waktu sebelum kami menyelesaikan misi," kata kepala kantor urusan publik Col. Edgard Arevalo.

BACA JUGA: Pertempuran Sengit, Pria Kepalanya Dihargai Rp 66,6 M Kabur dari Marawi

Arevalo dan Herrera membenarkan bahwa selain masalah kepemimpinan, para teroris dilaporkan bertengkar mengenai uang, mengurangi logistik dan pasokan yang masih mereka miliki.

Meskipun pasukan keamanan pemerintah perlahan merebut kembali Kota Marawi, AFP (TNI-nya Filipina) mengatakan ada sekitar 150 hingga 200 warga sipil yang masih tertawan oleh teroris atau terjebak di daerah yang dilanda perang.

Arevalo mengatakan masih ada setidaknya 120 teroris yang menduduki daerah yang akan dibersihkan oleh militer. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Idulfitri, Polda Kalteng Gencarkan Patroli Cegah Militan Marawi


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler